Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
eagleeyrie.org

Ada kebanggaan tersendiri ketika mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi, baik yang parsial maupun dibiayai sepenuhnya. Di balik kebanggaan dan pujian lingkungan, ada tanggung jawab besar dan tumpuan harapan bagi penerima beasiswa. Salah satunya dianggap cerdas, mampu lulus kuliah tepat waktu dan memberi manfaat untuk sekitarnya.

Apa jadinya jika yang terjadi adalah kondisi tidak ideal, bahwa yang diharapkan tidak sesuai kenyataan, salah satunya terlambat lulus. Nah, inilah 5 hal yang dirasakan penerima beasiswa saat ia tidak mampu menyelesaikan studi tepat waktu.

Tak hanya sedih, mereka adalah orang yang pintar membalikkan semangat lho. Yuk, disimak uraiannya!

1. Merasa tidak maksimal dan gagal menjalankan kewajiban yang telah menjadi kesepakatan, tapi bukan berarti ia berhenti ditengah jalan

unsplash.com/punttim

Di awal semester perkuliahan, seorang penerima beasiswa akan menandatangani suatu kontrak terkait hak dan kewajiban dari beasiswa yang didapat. Misalnya, menyelesaikan studi dalam sekian tahun atau mengharuskan adanya pengabdian setelah lulus, misalnya.

Komitmen tersebut akan dipegang erat oleh seorang awardee agar tidak mengecewakan pemberi beasiswa. Ketika yang terjadi adalah ia tidak dapat memenuhi kewajibannya, seorang penerima beasiswa akan merasa gagal memenuhi perjanjiannya tersebut.

Tak ada lagi opsi semua akan ada waktunya, karena sebuah program beasiswa sudah jelas ketentuannya. Di balik semua itu semangatnya justru meningkat untuk bisa menyelesaikan apa yang telah dimulai.

2. Merasa tidak bertanggung jawab dengan pemberi beasiswa, apalagi jika beasiswa berasal dari rakyat. Makanya mereka ingin hidupnya lebih bermanfaat

Editorial Team

Tonton lebih seru di