Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
rawpixel.com

Menjadi tenaga pengajar merupakan pekerjaan yang mulia dan juga tak mudah untuk menjalaninya. Ada banyak guru yang dibenci oleh muridnya dan selalu dijauhi kalau-kalau dia sedang mengajar. Ini suatu hal yang sangat memprihatinkan.

Bagaimana suatu ilmu bisa ditransfer ke murid, kalau sang guru tak diminati oleh para muridnya. Akan hal itulah ini bisa menjadi introspeksi oleh sang guru. Bagaimana dia harus memperhatikan gaya mengajarnya sewaktu berada di kelas.

Artikel ini mencoba menjelaskan lima hal yang bisa diterapkan oleh guru pada saat mengajar. Yang pastinya akan mengubahmu yang dulunya diantisipasi, sekarang diidolakan.

1. Selain belajar yang serius, tambahan sedikit lelucon bisa dilakukan

rawpixel.com

Tak ada orang yang tak menyukai candaan yang menghadirkan gelak tawa. Dan juga tak ada larangan suatu lelucon dilontarkan seorang guru ke muridnya pada saat menerangkan. Hal ini malah membuat murid merasa santai dan tenang pada saat belajar di kelas.

Alangkah baiknya seorang guru mampu menyeimbangkan waktu serius dan bercanda pada saat mengajar. Kamu pun bisa menciptakan sebuah anekdot-anekdot lucu yang berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan. Intinya sewaktu mengajar di kelas, jangan terlalu serius, sedikit lelucon mampu mencuri perhatian murid terhadapmu.

2. Bergerak aktiflah saat menerangkan

Pixabay.com/steveriot1

Terkadang ada banyak guru yang hanya fokus ke papan tulis, tanpa mempedulikan murid yang ada di belakangnya. Ini suatu hal yang seharusnya diubah, untuk menghilangkan rasa bosan dan jenuh bagi si murid.

Dalam menerangkan sebuah materi, bukan hanya lewat papan tulis saja. Seorang guru pun harus aktif saat di kelas. Yaitu dengan berjalan ke segala sudut, mulai dari ke samping, hingga ke belakang. Ini membuatmu akan diperhatikan pada saat menerangkan. Seni publik speaking seorang guru wajib ada waktu mengajar di kelas.

3. Menerangkan secara perlahan, jangan terburu-buru

rawpixel.com

Pada saat belajar hitung-hitungan, guru haruslah menerangkan secara perlahan, supaya muridnya mudah paham. Karena ini penting, terkadang guru begitu asyik menjelaskan di papan tulis hingga lupa bahwa muridnya masih awam terhadap materi yang baru saja diajarkan.

Maka dari itu, guru yang baik iyalah mampu menjelaskan langkah demi langkah hingga muridnya benar-benar paham. Kalau bisa tanyakan terus apakah sang murid sudah paham dengan penjelas awal, untuk melanjutkan penjelasan berikutnya. Karena tidak semua murid yang cepat menangkap materi, ada banyak murid yang butuh waktu lama untuk mencerna, akan hal itulah guru harus menjelaskannya secara perlahan-lahan.

4. Berilah pertanyaan ke murid secara langsung

rawpixel.com/Jira

Setelah menerangkan sebuah materi, guru pastinya harus memberi pertanyaan ke muridnya. Karena terkadang murid ingin mengungkapkan pendapat dan buah pikirannya terhadap materi yang sedang dijelaskan.

Walaupun tak ada murid yang ingin bertanya, itu karena ragu-ragu dan kurang percaya diri. Akan hal itulah guru bisa menunjuk salah satu murid untuk memberikan pertanyaan, supaya menghadirkan rasa partisipasi murid di kelas.

5. Murah senyum dan dekat ke murid

rawpixel.com/Chanikarn Thongsupa

Bukan hanya di kelas saja kamu menciptakan hubungan yang baik dengan para murid. Di luar kelas pun kamu harus tampil ramah dan friendly dengan murid-muridmu. Dengan cara murah senyum saat disapa, dan juga saling berkomunikasi.

Bukan berarti dengan melakukan hal itu malah meruntuhkan kewibawaan sang guru. Karena di sekolah guru bukan menciptakan rasa ketakutan, melainkan menciptakan hubungan yang baik antara guru dan murid.

Itulah lima hal yang harus dilakukan seorang guru supaya menjadi guru idola di sekolah. Guru bukan hanya bertugas sebagai pemberi ilmu, melainkan juga sebagai orang tua yang baik di sekolah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team