Sejak dulu, matematika dikenal sebagai mata pelajaran yang sulit dan menakutkan oleh kebanyakan siswa di Indonesia. Penyampaian pelajaran yang terlalu abstrak sering kali membuat siswa kesulitan memahami konsep dari matematika itu sendiri. Lantas, bagaimana cara penyampaian pelajaran matematika agar mudah diterima oleh siswa dan menjadi pelajaran yang menyenangkan?
Dikembangkan pertama kali oleh D’Ambrosio pada tahun 1997, terdapat sebuah pendekatan dalam pembelajaran matematika yang disebut dengan etnomatematika. Secara singkat, etnomatematika berarti memahami konsep matematika yang lekat dengan sebuah budaya. Dalam penggunaan budaya ini, guru bisa memanfaatkan beragam permainan tradisional yang ada di Indonesia.