ilustrasi buku terjemahan (unsplash.com/Tim Wildsmith)
Salah satu poliglot paling terkenal di dunia, Luca Lampariello, pernah mengungkapkan bahwa metode terjemahan dua arah merupakan salah satu metode belajar bahasa favoritnya. Metode ini adalah membaca buku-buku dwibahasa yang memiliki kesulitan isi buku yang cukup progresif.
Metode ini memiliki tiga langkah, yakni memahami teks, terjemahkan ke dalam bahasa ibu, dan terjemahkan ke dalam bahasa target.
Memahami teks adalah pelajar akan diminta membaca teks dalam bahasa target dan kemudian terjemahannya.
Selanjutnya, pelajar akan mulai melihat bahasa target dan mencoba membuat ulang terjemahannya sendiri. Inilah yang disebut sebagai langkah terjemahkan ke dalam bahasa ibu.
Langkah terakhir adalah yang paling mengaktifkan memori. Pelajar akan coba menerjemahkan teks bahasa ibu menjadi bahasa target yang sedang dipelajari.
Bagi sebagian orang, metode ini akan terlihat sangat memusingkan dan membosankan. Namun, Luca sangat menyarankannya untuk pelajar pemula yang menurutnya cukup efektif.
Luca juga menyebutkan, jika langkah-langkah tadi membuat kerangka kerja di otak sehingga lebih mudah untuk belajar lebih banyak nanti.