Skripsi sepertinya hampir selalu jadi hal yang menakutkan bagi mahasiswa. Banyak di antara mereka yang kewalahan menghadapinya. Tak jarang pula yang akhirnya tak berhasil selesai tepat pada waktunya dan harus menambah semester.
Salah satu yang dianggap paling sulit adalah menjalani proses bimbingan. Banyak yang akhirnya merasa bahwa bimbingan skripsi adalah beban. Pola pikir inilah yang harus diubah agar skripsi tak lagi jadi momok yang ditakuti.
"Faktor psikologi seperti pola pikir dan motivasi memiliki dampak lebih besar bagi pembelajaran dan performa akademik ketimbang dengan kemampuan penalaran. Sulit atau tidaknya tergantung pada apa yang mereka persepsikan, itu semua dapat dikontrol," tulis Carol S. Dweck dalam bukunya: Mindset and Skills that Promote Long-Term Learning, Dilansir Stanford.edu.
Ini berarti, kalau kamu berpikir skripsi itu sulit, maka akan jadi sulit. Begitupun dengan proses bimbingan. Jika kamu sudah berprasangka buruk, maka kamu tidak akan menikmatinya sama sekali.
Lantas, pola pikir seperti apa yang harus dimiliki saat menjalani bimbingan skripsi? Berikut penjelasannya.