ilustrasi tulisan (pixabay.com/Ylanite)
Kamu sadar, tidak hanya dengan menemukan inspirasi, lalu diksimu langsung setajam silet. Tidak sesederhana itu. Kamu wajib untuk aktif melatih kreatifitasmu dengan terus membaca dan menulis. Karena dari situlah kepiawaianmu untuk menari-nari bersama diksi terasah dengan baik.
Dari konsistensi yang kamu pelihara setiap hari, kamu mampu menampilkan rangkaian diksi yang memukau, juga diksi yang menembus relung kalbu para pembaca. Hingga mereka tidak dapat lagi berkata-kata, karena terpaku pada decak kagum yang dibawa oleh karya-karyamu.
Kesimpulannya, punya diksi yang tajam itu bukan hanya soal gaya-gayaaan, tapi ia adalah perihal rasa yang ada di dalam dada. Makin peka dan lengket kamu sama kata, makin menggigit pula irama kalimat pada karya tulismu.