Sudah menjadi rahasia umum kalau universitas Oxford adalah salah universitas ternama di dunia terutama di Inggris. Kampus yang pernah menjadi almamater Maudy Ayunda ini menyuguhkan kualitas pendidikan yang gak main-main.
Sulitnya proses seleksi masuk, membuat para mahasiswa yang keterima seakan-akan terpacu untuk gak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Lalu, seperti apa sih kehidupan mahasiswa yang berkuliah disana? Intip tujuh fakta menarik tentang kehidupan kuliah mereka berikut ini.
Sebagian besar kampus British menggunakan metode pembelajaran yang disampaikan oleh dosen dan melalui seminar. Lain halnya dengan Oxford, kampus ini lebih menggunakan sistem tutorial dalam perkuliahannya. Sistem tutorial adalah metode pengajaran kampus yang berfokus pada sesi kelompok kecil (sekitar 2-4 orang).
Sesi tutorial biasanya dilakukan seminggu dua kali, terutama untuk mahasiswa seni atau sastra. Mereka harus mengkaji dan menulis esai 2.000 kata, yang kemudian didiskusikan kelompok selama satu jam bersama seorang tutor.
Untuk membuat esai sebanyak 2.000 kata, mahasiswa Oxford harus membaca setidaknya 5 artikel didukung dengan tambahan literatur kredibel lainnya. Apalagi esai satu selesai, esai selanjutnya menanti. Mau gak mau, kamu kudu banget rajin ke perpustakaan bahkan hingga malam. Sebagian mahasiswa menghindari sistem kebut semalam karena sesi tutorial lumayan butuh persiapan matang meski cuma satu jam diskusi.
Sesi tutorial bisa menjadi pengalaman paling 'horor' bagi mahasiswa Oxford. Apalagi kalau tutor tiba-tiba menyuruhmu membaca esaimu sendiri gara-gara telat mengumpulkannya. Atau disuruh menguraikan poin-poin esai yang sebenarnya kamu plagiat bebas dan sama sekali gak memahaminya.
Universitas Oxford memiliki sekitar 38 college (semacam asrama) dan 6 permanent private halls (PPHs). Di asrama itulah mahasiswa tinggal, belajar, makan dan bersosialisasi. Anggap saja seperti empat asrama di Hogwarts.
Di asrama manapun kamu ditempatkan, akan ada banyak pengalaman yang kamu dapatkan. Menggaet teman baru satu asrama, pergi ke acara sosial, bermain di tim olahraga, menikmati akomodasi asrama dan bekerja di perpustakaannya.
Kadangkala mahasiswa tiap asrama punya ciri khas tersendiri. Ada yang jarang sekali terlibat kegiatan outdoor, terlihat nerd dengan kaca mata tebal, dan ribet dengan tumpukan buku yang dibawanya.
Begitu pula dengan asramanya, masing-masing punya karakter yang berbeda. Mulai dari yang dikenal konservatif, kocak, berpikiran liberal, hingga ada yang disamakan dengan asrama Slytherin. Duh!
Oxford punya beragam tradisi unik dan seru bagi para mahasiswa dan juga tutornya. Di formal hall biasanya sekali seminggu diadakan makan malam mewah di hadapan para tutor dan semua orang mengenakan jubah akademik. Ada pula tradisi saling semprot busa dan konfeti kala mereka menyelesaikan ujian akhir.
Atau pagi-pagi menyaksikan para pelajar muda menceburkan dari jembatan ke sungai setinggi pinggang, ikutan intrik politik di Oxford Union, hingga bergabung sebuah klub olahraga yang gak mengizinkan anggotanya cewek. Seru!
Lingkungan Oxford mendukung banget memang untuk para pelajar. Bahkan sudah jadi fakta umum kalau per mil persegi di kota Oxford terdapat tempat published author dibandingkan tempat lain didunia. Kota ini menawarkan pesona yang penuh dengan sejarah pencetus sastra-sastra menarik di tiap sudutnya.
Mahasiswa Oxford biasanya menghabiskan waktu luang menyusuri jalanan tersebut sembari mengeksplorasi tempat-tempat yang digunakan syuting film Harry Potter. Well, pada dasarnya universitas Oxford memang memiliki tautan bersejarah dan terkini pada banyak author.
Oxford punya lebih dari 100 perpustakaan menyebar di pusat kota hingga luar kota. Bahkan tanpa sadari kamu mungkin berjalan di atas terowongan bawah tanah penuh dengan buku dari sebuah perpustakaan. Manuskrip kuno, buku edisi terbatas, hingga beragam buku pun tersedia. Biasanya mahasiswa menghabiskan waktu lebih lama di perpustakaan ketimbang di asrama atau dorm.
Tiada hari tanpa buku dan perpustakaan bagi mahasiswa Oxford. Kamu bisa mengeksplorasi tempat baru sembari mengerjakan tugas diperpustakaan berbeda. Perpustakaannya pun bermacam-macam, tinggal disesuaikan dengan mood. Ada yang bergaya modern hingga bergaya antik dengan perabotan kayu lawas.
Setelah bernama subfusc ini terdiri dari celana hitam bagi cowok atau rok hitam bagi cewek, dilengkapi dengan kemeja putih, pita hitam atau putih, jubah hitam besar, dan sejumlah tambahan lainnya. Subfusc wajib dikenakan saat ujian, hari matriculation (semacam upacara penerimaan mahasiswa baru), atau wisuda kelulusan. Keren 'kan.
Nah itu dia 7 fakta unik mengenai kehidupan mahasiswa universitas Oxford. Apakah kalian berencana kuliah di sana?