Coba lihat langit di pagi hari yang cerah. Apa saja yang bisa kita lihat? Ada awan, matahari dan langit biru pastinya. Kenikmatan ini yang selalu disuguhkan oleh alam semesta kepada manusia yang patut kita syukuri.
Menyoal hal-hal yang berkaitan dengan apa yang ada di langit, apakah kalian pernah tahu apa itu teja? Atau, benda langit apa yang punya nama petus? Kalau kamu tiba-tiba bingung lebih baik simak tujuh kata berikut yang berkaitan dengan langit. Disimak baik-baik ya!
Dirinya selalu terbit di pagi hari dari ufuk timur. Menjelang malam ia kembali ke peraduan di arah barat. Merupakan pusat tata surya yang memancarkan panas dan sinar ke Bumi dan planet lainnya.
Hayo ada yang sudah bisa tebak benda langit apakah ini? Yup, inilah matahari. Tapi, tahukan kamu ada nama lain yang bisa dipakai untuk menyebut matahari? Kata tersebut ialah aftab. Diingat-ingat ya!
Setelah matahari terbenam, ada benda langit yang menemani langit malam. Ia menerima sinar dari matahari dan memantulkannya ke bumi. Tugas inilah yang diemban oleh bulan.
Biasanya, kita sering menyebut bulan dengan kata rembulan. Nah, selain kata tersebut kita juga bisa pakai candra untuk menyebut nama satelit alami bumi. Bisa jadi inspirasi untuk nama juga lho!
Ketika mendengar kata gegana maka pikiran langsung tertuju pada pasukan yang umumnya ditugaskan dalam menangani aksi terorisme serta menjinakkan bom. Dalam KBBI pun kata tersebut punya arti 'yang menimbulkan suara keras atau ledakan'.
Tapi, arti kata gegana tak hanya itu saja. Gegana juga bisa berarti udara atau awan. Wah, satu kata beragam arti ya!
Kita pasti sering berkenalan atau punya teman bernama Kartika. Dibalik nama tersebut terselip arti yang merujuk pada salah satu benda langit yang kita lihat di malam hari selain bulan.
Saat kita cari kata ini dalam KBBI akan muncul bintang sebagai arti dari kartika. Kata ini bisa jadi opsi selain candra untuk memberi nama pada anak. Menarik juga ya!
Cahaya itu muncul dalam waktu sesaat. Namun, bisa terjadi berulang kali. Bermuatan listrik, kilatan ini menyambar ke permukaan bumi akibat pertemuan awan bermuatan listrik positif dan negatif.
Ya, inilah petir. Biasanya kemunculan petir sering kita kaitkan dengan hujan meski tak jarang hanya kilatan petir saja yang muncul tanpa disertai rintik hujan. Seperti hal-hal yang berkaitan dengan langit lainnya petir juga punya sebutan lain, yakni petus.
Hujan tak selalu jatuh dengan lebat. Terkadang, cucuran air dari awan hanya sebagai gerimis saja. Meski begitu, suasana dingin tetap terasa walau hujan tak begitu deras.
Jika kamu bertanya apakah gerimis punya nama lain, maka jawaban itu adalah iya. Dalam KBBI, rinai memiliki arti gerimis atau rintik-rintik. Apakah kamu pernah dengar kata tersebut sebelumnya?
Setelah kilatan petir menyambar dan hujan turun begitu derasnya sebuah lengkungan indah muncul di langit. Paduan tujuh warna yang berpendar sebagai akibat dari pembiasan cahaya matahari oleh titik-titik air hujan ini seolah menjadi penanda bahwa cuaca buruk telah berlalu.
Kita sering menyebut lengkung spektrum warna itu sebagai pelangi. Beberapa dari kita bahkan menyebutnya sebagai bianglala. Namun, ada satu kata lain yang dipakai sebagai pengganti kata pelangi, yakni teja.
Keindahan langit rupanya bisa tergambar menjadi sebuah kata unik nan menarik dalam bahasa Indonesia. Sudah sepatutnya kita bersyukur bahwa indah ragam bahasa bisa berpadu dengan hal-hal di langit. Jadi, kata mana yang menarik hati kalian?