Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Keira Burton)

Siapa nih, yang lagi merasa capek parah oleh skripsi? Rasanya kamu makin gak yakin akan dapat menyelesaikannya. Banyak sesi konsultasi dengan dosen pembimbing yang berujung buntu. Bahkan bertemu dengannya gak memberimu pencerahan, melainkan bikin kamu merasa tambah tertekan.

Tak jarang sesi bimbingan skripsi sampai membuatmu menangis di depan dosen. Konflik dan beban skripsi bikin dirimu ingin meninggalkannya saja. Toh, dasar-dasar ilmu sudah dipelajari sejak semester satu. Kamu berpikir itu cukup buat bekal melanjutkan hidup daripada merasa stres oleh skripsi.

Namun, walau dirimu sedang merasa di puncak kelelahan psikis, jangan meninggalkan skripsi. Beristirahatlah sejenak bila kamu membutuhkannya. Meski begitu, nanti wajib dilanjutkan lagi. Pantang dirimu berhenti sebelum skripsi benar-benar terselesaikan. Delapan hal di bawah ini jadi alasan, mengapa kamu harus menyelesaikan skripsi.

1. Skripsi tak kelar, gelar pun gagal didapatkan

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Siapa bilang gelar akademik tidak penting? Orang yang berkeras mengatakannya mungkin sangat beruntung mampu mencapai kesuksesan walau tak mengenyam pendidikan tinggi. Bisa juga hidupnya gak seberuntung itu. Namun, ia menolak mengakui pentingnya pendidikan karena terlalu menyakitkan baginya.

Dia gak bisa kembali ke masa lalu untuk mendapatkan suatu gelar akademik. Meski gelar bukan segalanya, faktanya ini penting agar banyak pihak mengakui kompetensimu di suatu bidang.

Walaupun kamu sudah sempat berkuliah selama sekian semester, tanpa berhasil menyandang gelar artinya proses kuliahmu tidak diakui. Dirimu bakal tetap dicap sebagai lulusan SMA.

2. Tanggung, perjuangan sudah sejauh ini

Editorial Team

Tonton lebih seru di