Lukisan tahun 1874 yang diterbitkan di The Illustrated London New menunjukkan para emigran Irlandia yang bersiap untuk meninggalkan pelabuhan Queenstown di Cork menuju Amerika Serikat. (history.howstuffworks.com/Ann Ronan)
Kanada dan Amerika Serikat tidak menyambut warga Irlandia dengan tangan terbuka. Gerakan politik muncul terkait kebencian dan ketidakpercayaan terhadap warga Irlandia yang melarikan diri ke Barat.
Seperti yang diungkapkan ThoughtCo, populasi imigran Irlandia sebelum tahun 1830 sekitar 5.000 per tahun. Pada tahun 1850, seperempat penduduk New York City adalah orang Irlandia. Sebuah artikel di New York Times dari tahun 1852 menemukan bahwa dalam rentang empat hari, 12.000 imigran Irlandia tiba di AS.
Ketika populasi meningkat, daerah kumuh tercipta dan beberapa imigran terpaksa tinggal di lorong dan halaman belakang orang Irlandia yang mampu menyewa rumah. Kondisi tersebut mencetuskan tindak kriminal serta penyakit yang merenggut 60% nyawa anak-anak Irlandia yang tinggal di Boston.
Populasi Irlandia yang meledak di New York dan Boston mencetuskan sentimen anti-Irlandia dan Katolik di AS. Sebuah partai politik yang dikenal sebagai "The Know-Nothings" memperkeruh situasi di AS. Kerusuhan dengan membakar gereja Katolik dan institusi Irlandia terjadi di kota-kota seperti Baltimore, New Orleans, Philadelphia, dan lainnya.