Di tengah kemudahan akses ebook dan maraknya gadget baca digital, buku fisik tetap punya tempat spesial di hati banyak orang. Meski secara praktis ebook jauh lebih ringan, murah, dan gampang dibawa ke mana-mana, faktanya nggak semua pembaca bisa betah membaca lewat layar.
Ada yang cepat capek, susah fokus, atau justru merasa pengalaman bacanya jadi hambar. Preferensi ini bukan soal mana yang lebih modern atau ketinggalan zaman, tapi soal kebiasaan, kenyamanan, dan cara otak masing-masing orang memproses bacaan. Itulah kenapa, sampai sekarang, buku fisik dan buku digital masih berjalan berdampingan.
