TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Danau Toba, Legenda dengan Pesan Moral untuk Manusia

Cerita rakyat dari Sumatera Utara

ilustrasi cerita rakyat danau Toba (youtube.com/Dongeng Kita)

Danau Toba merupakan salah satu danau yang menjadi tempat wisata menarik bagi para wisatawan. Banyak orang yang mengunjungi, karena danau tersebut memiliki keindahan yang menyegarkan pikiran dan menenangkan hati. Danau Toba berada di tengah Pulau Sumatera Utara, dan menjadi salah satu danau terbesar di Indonesia.

Selain, menawarkan keindahan pemandangan, danau Toba juga terkenal dengan legendanya yaitu cerita rakyat tentang asal-usul munculnya danau Toba. Ingin tahu seperti apa kisahnya? Yuk, baca sampai selesai cerita rakyat danau Toba berikut ini, sebab ada pesan moral yang sangat bermanfaat untuk manusia dalam menjalani kehidupannya.

1. Ada seorang pemuda yang bernama Toba 

ilustrasi pemuda bernama Toba (youtube.com/Dongeng Kita)

Kisah ini bermula dari seorang pemuda yatim piatu yang bernama Toba. Setiap harinya dia bekerja di ladang, terkadang dia juga mencari ikan yang ada di sungai dekat rumahnya. Hasil tangkapan ikan, dia gunakan untuk makan dan juga ada yang dijual ke pasar.

Suatu hari dia berharap akan mendapatkan ikan yang besar saat memancing. Pergilah dia ke sungai, lalu mulai memancing ikan. Setelah beberapa saat, mata kail alat pancingnya dimakan oleh ikan. Ya, dia baru saja mendapatkan tangkapan ikan besar.

Betapa senang dan gembiranya Toba pada saat itu. Kemudian, dengan sekuat tenaga dia menarik alat pancingnya dan benar saja, seekor ikan yang sangat besar menyangkut mata kailnya.

Baca Juga: Cerita Rakyat Si Raja Batak, Pernah Diserang Raja Majapahit

2. Toba menangkap ikan yang berukuran besar dan berwarna keemasan 

ilustrasi Toba sedang memancing ikan (youtube.com/Dongeng Kita)

Toba merasa ada yang aneh dan memperhatikan ikan hasil tangkapannya. Ikan tersebut berukuran sangat besar dan memiliki warna kuning keemasan. Apalagi saat terkena sinar matahari, ikan tersebut sangat berkilau.

Setelah beberapa saat, dia melepaskan mata kail alat pancingnya yang menyangkut di mulut ikan tersebut. Pada saat mata kail sudah terlepas, tiba-tiba ada sebuah keajaiban yang terjadi. Ikan hasil tangkapannya berubah menjadi seorang perempuan yang sangat cantik dan memesona. Wajahnya begitu menarik perhatian Toba, karena kecantikannya seperti bidadari.

3. Toba dan perempuan cantik tersebut saling berkenalan dan menikah 

ilustrasi kehidupan rumah tangga (youtube.com/Dongeng Kita)

Toba masih tidak percaya dengan apa yang disaksikannya. Dia hanya bisa diam dan menatap penuh keheranan pada ikan yang berubah menjadi perempuan cantik itu. Lalu, perempuan itu berkata, “Tuan, aku adalah seseorang yang mendapat kutukan dari Dewa, karena telah melanggar aturan. Lalu, aku akan berubah menjadi apa saja seperti siapa pun yang menyentuhku. Karena Tuan telah menyentuhkan, maka aku berubah wujud menjadi sepertimu,” kata perempuan cantik tersebut kepada Toba.

Mereka saling berkenalan, dan karena kecantikan perempuan tersebut, Toba jatuh hati kepadanya. Kemudian, Toba menyampaikan maksud hatinya yang ingin menjadikan perempuan tersebut sebagai istrinya. Perempuan itu pun bersedia untuk menjadi istri Toba.

Namun, perempuan itu mengajukan syarat kepada Toba untuk dipenuhinya. Syarat tersebut yaitu, Toba harus menjaga rahasia dari mana dia berasal. Toba pun menyanggupi syarat yang diajukan, dan akhirnya mereka menikah, serta hidup berbahagia, meski dengan penuh kesederhanaan.

4. Lahirlah seorang anak laki-laki bernama Samosir 

ilustrasi seorang anak laki-laki bernama Samosir (youtube.com/Dongeng Kita)

Kebahagiaan rumah tangga mereka semakin terasa, saat lahir seorang anak laki-laki yang bernama Samosir. Samosir tumbuh sebagai anak yang sehat, tapi sayangnya dia sedikit pemalas. Bahkan, ketika dimintai tolong oleh ibunya untuk mengantar makanan kepada ayahnya yang sedang bekerja di ladang, Samosir pun kerap menolaknya.

Pada suatu hari, Samosir dipaksa oleh ibunya untuk mengantarkan makan siang ke ayahnya. Dengan wajah malas, dia berangkat ke ladang. Namun, saat di pertengahan jalan, Samosir merasa sangat lapar, dan akhirnya dia memutuskan untuk berhenti sejenak dan memakan bekal yang akan diberikan kepada ayahnya.

Samosir tidak menghabiskannya, dia masih menyisakan sedikit untuk ayahnya. Lalu, dia melanjutkan perjalanan menuju ke ladang. Sesampainya di ladang, Samosir memberikan bekal makanan tersebut kepada ayahnya.

Baca Juga: 7 Cerita Rakyat Nusantara, Ada Kisah Sari Bulan dari NTB

Verified Writer

Adelbertha Eva Y

Tetap Semangat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya