Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sastra adalah salah satu cabang ilmu humaniora. Berbagai perguruan tinggi di Indonesia hampir semuanya menawarkan program studi sastra, termasuk sastra Indonesia.
Masyarakat seringkali menanamkan stigma yang kurang tepat terhadap jurusan yang satu ini. Apabila kamu termasuk orang yang ingin mengambil jurusan Sastra Indonesia setelah lulus sekolah, berikut lima hal yang harus kamu ketahui sebelum memutuskan.
1. Sastra Indonesia gak sekadar mempelajari bahasa Indonesia
ilustrasi seseorang sedang membaca (unsplash.com/Meris) “Untuk apa ngambil jurusan sastra Indonesia, toh yang dipelajari cuma bahasa Indonesia yang sering dipakai sehari-hari?”, mungkin itu kalimat yang sering didengar dari kebanyakan orang terkait pandangan mereka terhadap Sastra Indonesia. Padahal, gak sesimpel itu, lho.
Justru kebalikannya, kamu akan mendapat kesempatan untuk mempelajari banyak bahasa di dunia. Di sebagian kampus, mahasiswa sastra Indonesia diwajibkan mengambil mata kuliah bahasa asing, mulai dari bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Belanda, bahasa Jepang, hingga bahasa Korea.
Salah satu alasannya adalah sastra Indonesia mencakup ilmu linguistik atau ilmu bahasa. Di dalamnya membahas bahasa secara umum, jadi bukan bahasa Indonesia saja. So, salah besar kalau mengatakan Sastra Indonesia hanya akan mempelajari bahasa Indonesia, ya.
Baca Juga: 5 Jurusan Kuliah Ini Diprediksi Ramai Peminat di 2023, Ada Jurusanmu?
2. Merupakan ilmu yang "tidak pasti", akan selalu mengandalkan daya nalar
ilustrasi seseorang sedang membaca (unsplash.com/Mahamed Salama) Untuk menjadi mahasiswa Sastra Indonesia, perlu diketahui bahwa daya nalar harus sering diasah. Hal itu disebabkan sastra merupakan ilmu yang tidak pasti, berbeda dengan sains yang notabenenya adalah ilmu pasti.
Jika membahas karya sastra, banyaknya perbedaan pendapat saat proses menafsirkan merupakan hal biasa. Setiap penafsiran tidak akan dilabeli benar atau salah, sebab setiap orang memiliki cara menafsirkan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, rajin membaca dan memiliki sikap yang kritis akan sangat mendukung bagi kamu yang ingin kuliah jurusan Sastra Indonesia.
3. Akan mempelajari lebih jauh tentang budaya
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi masyarakat Bali mengadakan upacara (unsplash.com/Ruben Hutabarat) Dalam mempelajari sastra Indonesia, mahasiswa akan dihadapkan dengan banyak konsentrasi ilmu. Kamu akan mengulik secara rinci tentang genre sastra, yakni puisi, prosa (cerpen dan novel), dan drama. Linguistik akan membahas tentang bahasa dalam kehidupan manusia. Ada pula budaya yang akan mengkaji tentang berbagai budaya di Indonesia, di dalamnya termasuk pengkajian terhadap naskah-naskah kuno.
Mahasiswa Sastra Indonesia akan diajak untuk mempelajari kaitan budaya dengan bahasa dan sastra secara lebih luas. Terkait hal ini, bisa dikatakan menjadi mahasiswa sastra Indonesia hampir mirip dengan mahasiswa seni sebab akan sering mempelajari tentang kesenian dan adat-istiadat di Indonesia.
4. Kedudukan ilmu sastra sama dengan ilmu yang lain
ilustrasi sekelompok orang sedang berdiskusi (unsplash.com/Zainul Yasni) Sastra tak jarang dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Padahal ia memiliki kedudukan yang sama dengan ilmu lain. Sebagai contoh, untuk meneliti hubungan antara kondisi sosial masyarakat dan sastra, maka diperlukan sosiologi sastra. Kedua ilmu tersebut dapat digunakan untuk membantu satu sama lain dalam melakukan penelitian atau mengkaji sebuah masalah.
Contoh lainnya, dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa. Kita dapat membedakan identitas seseorang hanya dengan mendengarkan logat bahasa yang ia gunakan saat berbicara. Nah, peran bahasa itulah yang dapat dipelajari secara mendalam di jurusan Sastra Indonesia. Itu sebabnya, kamu tak boleh menganggapnya lebih rendah daripada yang lain.
Baca Juga: 5 Strategi Jitu Kuliah Supaya Dapat Karier Cerah di Masa Depan
