TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Biarawati? Ini Tugas dan Alasannya Tidak Menikah!

Biarawati sukarela meninggalkan hal-hal duniawi

Ilustrasi biarawati (pexels.com/RDNE Stock project)

Bagi kamu yang beragama Katolik, tentu tidak asing dengan sosok biarawati atau yang biasa disebut suster. Mereka adalah perempuan yang bertugas melayani Tuhan. Ternyata untuk menjadi biarawati prosesnya juga tidak sebentar.

Lalu seperti apa sih tugas dan tanggung jawab serta alasan mereka tidak menikah? Untuk lebih jelasnya kamu bisa menyimak di bawah ini.

1. Apa itu biarawati?

Ilustrasi biarawati (pexels.com/RDNE Stock project)

Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, biarawati adalah perempuan yang hidup dalam biara. Sedangkan melansir A Nuns Life, biarawati atau suster Katolik adalah seorang perempuan yang hidup melayani Tuhan. Kehidupan mereka aktif dalam kerasulan dan belas kasih serta menyebarkan injil.

Mereka meninggalkan kehidupan duniawi untuk menjadi biarawati. Termasuk harta benda, pekerjaan, keluarga, rumah, dan seterusnya. Gaya hidup mereka pun tidak seperti gaya hidup masyarakat umumnya. Pasalnya mereka menyerahkan hidupnya untuk mengasihi Tuhan dan sesama.

2. Tugas dan tanggung jawab biarawati

Ilustrasi biarawati (pexels.com/RDNE Stock project)

Hidup biarawati fokus pada agama dan gereja. Mereka tinggal di biara, tidak memiliki uang, tidak ada kepentingan pribadi, dan melakukan segalanya secara sukarela. Lalu apa saja tugas dan tanggung jawabnya?

  • Memberitakan firman atau injil kepada masyarakat, baik dari dalam gereja atau di luar.
  • Berdoa untuk masyarakat dan berpuasa agar terhindar dari segala nafsu duniawi.
  • Melayani sesama dalam komunitas sosial, guru agama Katolik, hingga membantu korban bencana alam.
  • Melayani liturgi gereja, membantu romo, dan menjalankan liturgi setiap ibadah.
  • Melakukan pelayanan di rumah jemaat, khususnya bagi mereka punya keterbatasan dan tidak bisa ibadah langsung di gereja.
  • Menolong komunitas atau orang yang kurang mampu untuk mendapatkan makanan, pakaian, obat-obatan, dan lainnya sebagai wujud ajaran Tuhan yaitu mengasihi sesama.
  • Melakukan pelayanan pendidikan, pasalnya banyak dari mereka yang menjadi guru di sekolah Katolik.

Baca Juga: Pandangan Pernikahan Beda Agama Menurut Katolik, Apakah Bisa?

3. Alasan biarawati tidak menikah

Ilustrasi biarawati (pexels.com/RDNE Stock project)

Menjadi biarawati Katolik harus menjalani proses yang panjang dan membutuhkan ‘panggilan’ untuk melayani Tuhan. Bagi masyarakat awam, mungkin juga banyak yang penasaran mengapa suster ataupun biarawati tidak boleh menikah.

Sama halnya dengan romo maupun pastor, biarawati tidak boleh menikah karena sebelumnya sudah menyebut dan memegang teguh tiga kaul. Apa saja kaul itu? Yakni meliputi kaul kemurnian, kaul ketaatan, dan kaul kemiskinan.

Kaul kemurnian adalah bentuk penyerahan diri secara total kepada Tuhan yang tidak memperbolehkan mereka menikah. Lalu kaul ketaatan adalah kepatuhan terhadap penugasan oleh pimpinan kongregasi dalam mewartakan Injil. Kaul kemiskinan mewajibkan biarawati untuk hidup secara sederhana dan sukarela melepas segala macam harta duniawi.

Kaul merupakan janji kepada Allah untuk melaksanakan suatu tindakan yang lebih sempurna. Jika seorang biarawati atau biarawan melanggar, mereka harus menjalani proses yang rumit dan panjang serta melibatkan dispensasi dari uskup atau pemimpin lainnya. Pelanggaran itu dianggap sebagai dosa atau pengkhianatan iman, sehingga mereka bisa diberhentikan dari biarawati.

4. Tahapan menjadi biarawati

Ilustrasi biarawati (pexels.com/Mikhail Nilov)

Untuk menjadi biarawati maupun suster Katolik prosesnya tidak mudah dan panjang. Buat kamu yang ingin tahu tahapannya seperti apa, berikut ini proses yang harus dijalani.

  1. Masa Aspiran: Mengajarkan bagaimana memiliki kondisi jasmani dan rohani yang sehat serta mempelajari berbagai keterampilan.
  2. Masa Postulan: Merupakan masa peralihan, beradaptasi, dan berkenalan dengan kehidupan membiara sepanjang dua tahun.
  3. Masa Novisiat: Mengenal kehidupan gereja lebih dalam dan dekat, mengolah kehidupan rohani, serta memurnikan motivasi panggilan.
  4. Masa Yuniorat: Mempelajari ilmu-ilmu kuliah khusus dan berkarya yang berlangsung sembilan tahun.
  5. Kaul Kekal dan Pembinaan Lanjutan: Mereka sudah menjadi anggota resmi dengan mengucapkan kaul kekal publik dan hidup seutuhnya sebagai suster.

Baca Juga: 5 Tradisi Unik Umat Katolik pra-Paskah, Perenungan Dosa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya