TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Format Resensi Buku Non Fiksi, Cara hingga Contohnya!

Apakah kamu sedang membuat resensi buku?

Ilustrasi membuat resensi buku (pexels.com/George Milton)

Apa sih resensi? Secara sederhana, resensi adalah sebuah ringkasan atau penilaian singkat tentang suatu buku. Ketika sekolah, khususnya pelajaran bahasa atau sastra, biasanya kita sering diberi tugas ini. Buku yang diresensikan pun bisa macam-macam, baik fiksi maupun non fiksi.

Bagi kamu yang sedang menyusun sebuah resensi buku non fiksi tapi bingung, dalam artikel kali ini akan dijelaskan secara lengkap agar bisa membantumu. Berikut ini pengertian sampai dengan format resensi buku non fiksi. Simak di bawah ini!

1. Apa itu resensi?

ilustrasi mengetik di laptop (pexels.com/Teona Swift)

Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau ulasan buku. Selain itu, resensi juga bisa diartikan sebagai pendapat atau pertimbangan redaksi tentang hasil kesenian, kesusastraan, dan sebagainya.

Jadi, jika coba disimpulkan resensi merupakan pembahasan tentang isi sebuah buku, termasuk kelemahan dan kelebihannya yang akan diinformasikan kepada pembaca. Itulah kenapa sebagai penulis resensi harus jujur dan paham dengan buku yang ia bahas.

2. Format resensi buku non fiksi

ilustrasi mengetik (pexels.com/Vlada Karpovich)

Mengutip e-book Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia oleh Kemdikbud, telah dijelaskan seperti apa format resensi buku non fiksi. Setidaknya di dalamnya terdapat beberapa bagian penting, mulai dari identitas buku sampai sinopsis. Untuk lebih lengkapnya simak di bawah ini.

  • Identitas buku: Berisi judul, penulis, penerbit, tahun terbit, dan tebal halaman.
  • Sinopsis buku: Uraian singkat isi buku dan sampaikan tujuan penulisan buku tersebut. Sampaikan juga pokok bahasan hingga manfaatnya.
  • Kelebihan buku: Sampaikan kelebihan dari buku tersebut. Hal ini bisa menjadi daya tarik bagi pembaca nantinya.
  • Kekurangan buku: Hal ini bisa mencakup sumber yang digunakan, bahasa, istilah asing yang belum dijelaskan, penamaan yang dipakai, dan lainnya. Poin ini merujuk pada kritik yang membangun.
  • Ketebalan buku: Kamu juga bisa menyebutkan jumlah halaman dari buku yang kamu resensikan.

Baca Juga: 5 Buku Sastra Karya Penyair Sumut yang Bisa Pantik Imajinasi Anak Muda

3. Cara meresensi buku non fiksi

Ilustrasi mengedit PDF (unsplash.com/Daniel Thomas)

Setelah tahu seperti apa formatnya, kini kamu juga perlu tahu seperti apa langkah yang harus kamu lakukan dalam meresensi buku. Mengutip buku Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI oleh Sri Sutarni, dkk., telah dijelaskan beberapa prosesnya. Simak uraiannya di bawah ini.

  • Pilih buku yang akan diresensi: Sesuaikan tema, judul, isi, dan lainnya. Pastikan kamu menguasi tema buku tersebut.
  • Mulai membaca secara cermat: Buku non fiksi biasanya menggunakan bahasa baku dan ilmiah. Itulah kenapa kamu harus cermat membacanya agar tidak ada yang terlewat.
  • Mulai menyusun kerangka resensi: Hal ini akan memudahkan kamu dalam memetakan bagian-bagian yang ingin diresensi. Hasilnya pun akan lebih terstruktur.
  • Kembangkan kerangka menjadi resensi utuh: Kamu perlu fokus dalam mengembangkannya. Perhatikan susunan kalimat, ringkasan kamu, dan lainnya.
  • Mengedit resensi: Setelah selesai, sebaiknya kamu melakukan proof reading dengan membaca keseluruhan resensi. Jika ada kesalahan, perbaiki atau edit.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya