Asyiknya Belajar dengan Metode MIKIR, Gak Cuma Dengar Ceramah Guru!
Siswa juga dapat kesempatan didengarkan dan berkreasi lebih!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama ini, kegiatan belajar mengajar yang telanjur kita pahami adalah murid mendengarkan apa yang guru katakan. Dengan begitu, semua murid serempak harus menghadap ke depan, sebagaimana mendengarkan ceramah. Kalau menurutmu, metode pembelajaran seperti ini membosankan gak, sih?
Jika jawabannya iya, yuk pahami asyiknya belajar dengan metode MIKIR yang gak cuma dengar ceramah guru berikut!
1. MIKIR adalah unsur-unsur pembelajaran aktif yang dapat mengembangkan potensi kreativitas anak. Pendekatan ini dibawa oleh Tanoto Foundation
MIKIR adalah salah satu unsur pembelajaran aktif yang tertulis dalam modul PINTAR bertema "Praktik yang Baik dalam Manajemen Berbasis Sekolah" besutan tim Tanoto Foundation. Program PINTAR sendiri adalah program yang dirancang untuk memperbaiki kemampuan murid dalam bidang literasi, numerasi, dan ilmu pengetahuan. Caranya adalah dengan meningkatkan kualitas pembelajaran dan manajemen sekolah.
Sementara itu, MIKIR merupakan akronim dari Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi. Mengalami adalah melakukan kegiatan dan/atau mengamati saat proses pembelajaran berlangsung. Interaksi ialah proses pertukaran gagasan antara dua orang atau lebih.
Komunikasi merupakan proses penyampaian gagasan atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain. Refleksi adalah kegiatan melihat kembali pengalaman belajar dan mengambil hikmahnya.
Baca Juga: District Showcase Tanoto Foundation, Bukti Murid Cerdas & Percaya Diri
Baca Juga: Berkomitmen Penuh Pada Pendidikan, Ini Tiga Program Tanoto Foundation