ilustrasi berdzikir kepada Allah SWT (pexels.com/Rodnae Production)
Fana adalah salah satu sifat yang sangat mustahil dimiliki oleh Allah SWT. Fana memiliki arti lenyap atau rusak di dalam Islam. Bahkan semua makhluk yang ada di alam semesta ini akan mengalami kerusakan maupun kebinasaan.
Tetapi hanya Allah SWT satu-satunya, Sang Maha Pencipta yang tidak akan lenyap. Tentu saja tidak dapat diterima akal sehat apabila Allah SWT yang mengendalikan seluruh alam semesta ini memiliki sifat fana atau lenyap.
Bukti bahwa Allah SWT sangat mustahil memiliki sifat fana termaktub dalam firman Allah dalam Al-Qur'an surah Ar-Rahman ayat 26-27 yang berbunyi:
(26) كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
(27) وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Artinya: "Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." (QS. Ar Rahman: 26-27).
Dikutip dari buku Aqidah Akhlaq oleh Taofik Yusmansyah, itulah sebabnya Allah SWT Yang Maha Pencipta memiliki sifat wajib baqa atau lawan kata dari sifat fana. Sifat baqa sendiri memiliki arti kekal, yang artinya Allah SWT yang menciptakan alam beserta isinya memiliki sifat tetap, kekal, dan tidak berubah.
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Qasas ayat 88:
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Artinya: "Dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang selain Allah. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan." (QS. Al Qasas: 28).