Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi slow living (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pembicaraan tentang apa itu gaya hidup slow living telah menjadi topik menarik yang ramai diperbincangkan di media sosial. Gaya hidup ini hadir dalam konsep yang berlawanan dengan hustle culture yang terkenal dengan pola hidup serba cepat dan penuh kesibukan. 

American Psychological Association (APA) melaporkan bahwa 79% orang mengalami tingkat kejenuhan yang tinggi terhadap pekerjaannya. Mereka dihadapkan pada tekanan produktivitas dan ekspektasi untuk selalu bisa dihubungi, yang berkontribusi pada peningkatan stres dan ketidakseimbangan dalam rutinitas harian.

Dalam konteks ini, slow living muncul sebagai solusi yang menarik. Lalu, apa sebenarnya arti dari gaya hidup slow living? Bagaimana panduan dan cara menjalaninya? Mari kita telusuri lebih jauh untuk mendapatkan jawabannya!

1. Apa itu gaya hidup slow living?

ilustrasi seorang pria berdiri di tepi pantai (pexels.com/Griffin Wooldridge)

Dilansir The Good Trade, slow living adalah gaya hidup yang menekankan pada pendekatan yang lebih lambat dan penuh perhatian terhadap semua aspek rutinitas harian. Dorongan untuk fokus pada perawatan diri, relaksasi, rasa syukur, serta kesadaran akan tindakan dan pemikiran adalah penekanan dalam memahami apa itu gaya hidup slow living

Gagasan slow living menawarkan upaya untuk mundur sejenak dari tuntutan hidup modern, menjadi lebih bijaksana dalam menggunakan waktu, serta menahan diri dari konsumsi berlebihan yang dianggap “normal”.

Tidak ada formula khusus dalam menjalani gaya hidup slow living, karena setiap individu berhak membangun cara hidup yang menyenangkan bagi dirinya sendiri. Fokus dari gaya hidup slow living adalah untuk menciptakan rasa damai dan puas dalam diri, mengurangi stres, serta meningkatkan keseimbangan hidup secara keseluruhan.

2. Perbedaan slow living dan gaya hidup serba cepat

Editorial Team

Tonton lebih seru di