Ilustrasi menulis (unsplash.com/Christin Hume)
Agar kamu memahami apa itu kalimat subjektif dan objektif, akan membantu jika ada contoh keduanya. Dengan begitu kamu bisa memahami lebih mudah dan jelas. Kamu bisa menyimak beberapa contohnya di bawah ini.
Contoh kalimat subjektif
“Menurutku perusahaan ini tidak memiliki kepedulian dengan apa yang dibutuhkan pelanggan mereka. Dari pengalaman saya, perusahaan ini bukanlah perusahaan yang baik.”
"Saya yakin dialah orang yang mencuri ayam Pak Budi."
"Masakan ini enak sekali, layak untuk mendapatkan nilai 10."
Dari ketiga contoh kalimat di atas bisa dikatakan bahwa pernyataan tersebut adalah sudut pandang subjektif dari penutur atau pendapat pribadi. Hal ini karena masih bisa diperdebatkan dan tidak didukung bukti yang kuat.
Contoh kalimat objektif
"Menurut data pemerintah, tingkat pengangguran nasional saat ini mencapai 7%."
"Dalam percobaan ini, tanaman yang diberi pupuk organik tumbuh lebih baik daripada tanaman yang tidak mendapat pupuk."
"Mulai pukul 07.00 WIB, bus kota jurusan XXX melaju di sepanjang Jalan Sudirman."
Ketiga contoh ini merupakan bentuk kalimat objektif karena berdasarkan fakta dan data. Jadi, semua bisa dibuktikan kebenarannya, bukan hanya sekadar pernyataan pribadi.
Jadi, apa itu kalimat subjektif? Kalimat subjektif adalah opini, pandangan, atau perasaan pribadi dari penulis. Sedangkan kalimat objektif mengandung makna faktual. Semoga informasi ini menambah wawasan kamu, ya.