Ilustrasi Tuguran Kamis Putih (pexels.com/Photo by David Dibert)
Mengutip Mirifica Konferensi Waligereja Indonesia, Tuguran merupakan kisah Yesus berdoa di Taman Getzemani bersama tiga muridnya, namun para muridnya tertidur. Dijelaskan juga dalam laman OMK Paroki Hati Kudus Yesus Tegal, istilah Tuguran berasal dari Bahasa Jawa yang artinya kurang lebih berjaga-jaga, yakni maksudnya berjaga-jaga bersama Yesus.
Tuguran merupakan bentuk doa hening (selain Adorasi) untuk ‘berjaga-jaga’ bersama Yesus melalui ‘media’ Sakramen Maha Kudus yang tertahta. Tuguran sesekali dilakukan dengan selingan nyanyian mengiringi doa.
Tuguran dilakukan dengan cara duduk, berlutut, duduk sila di depan Sarkramen Maha Kudus yang disimpan di Tabernakel atau Monstran. Sikap hormat, dan merendahkan ego di depan Sakramen Maha Kudus, yang juga dilakukan Yesus sendiri.
Jadi, apa itu Tuguran Kamis Putih? Adalah doa hening yang dilakukan di depan Sakramen Maha Kudus. Umat akan menunjukkan sikap hormat dan merendahkan ego saat melakukan prosesi ini.