ilustrasi menulis (pexels.com/Ivan Samkov)
Penggunaan tanda petik tunggal ('...') tentunya memiliki perbedaan dengan penggunaan tanda petik ("..."). Agar tak salah dalam penggunaannya, berikut ini aturan penulisan tanda baca petik tunggal sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI.
- Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.
Misalnya:
Tanya Kakak, "Apakah Adik mendengar suara 'meow' tadi?"
"Kudengar teriak anakku, 'Ibu, Kakak pulang!', aku sangat bahagia anakku pulang dari perantauan," ujar Pak Ivan.
"Kita bangga karena lagu 'Indonesia Raya' berkumandang di arena SEA Games."
- Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan.
Misalnya:
Marsiadap ari artinya adalah 'saling bantu'.
Tuah sakato memiliki arti 'sepakat demi manfaat bersama'.
Kata policy dalam bahasa Inggris berarti 'kebijakan'.
Dia adalah tergugat 'yang digugat'.
Retina adalah 'dinding mata sebelah dalam'.
Noken 'tas khas Papua'
Pada bahasa Inggris, wisdom artinya 'kebijaksanaan'.
Money politics dalam bahasa Inggris berarti 'politik uang'.
Itu dia aturan penulisan tanda baca petik ("...") dan petik tunggal ('...') dalam sebuah teks sesuai dengan konteks kalimatnya. Memiliki kegunaan yang berbeda, jangan sampai salah dalam menulisnya, ya.