Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
9 Istilah Sunda yang Berkaitan dengan Wilayah Geografi, Udah Tahu?

pixabay.com/12019
Suku Sunda (Urang Sunda) adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia dengan istilah Tatar Pasundan yang mencakup beberapa wilayah seperti provinsi Jawa Barat dan Banten.
Memiliki wilayah pegunungan, sungai, laut dan dataran rendah, suku Sunda pun rupanya memiliki istilah-istilah dalam bahasa Sunda untuk menjelaskan bagian dari tempat-tempat tersebut.
Untuk penjelasan lebih detail, simak artikel di bawah, yuk!
1. Kalau misalkan dalam bahasa Indonesia kita mengenal istilah semak belukar, di dalam bahasa Sunda disebut dengan dungus
pixabay.com/veryhighfrequencydesign
2. Dalam bahasa Sunda ada istilah jungkrang yang artinya jurang, lembah atau ngarai
pixabay.com/Pexels
3. Selanjutnya ada karees, atau yang dikenal dengan cadas biasanya digunakan untuk menyebut suatu wilayah sungai yang di bagian pinggirnya berpasir
pixabay.com/sandrapetersen
4. Untuk menyebut lereng atau bagian kaki gunung atau bukit, dalam bahasa Sunda disebut dengan lamping
pixabay.com/adammarcus02
5. Sedangkan istilah sunda untuk menyebut sebuah ladang atau lahan bekas huma (kebun di gunung/bukit), yaitu reuma
pexels.com/Todd Trapani
6. Mumunggang adalah istilah Sunda untuk menyebutkan bagian dari puncak gunung, punggung gunung atau disebut juga geger
pixabay.com/Free-Photos
7. Sebuah area pinggiran kampung atau dusun (lembur) dalam bahasa Sunda biasanya disebut dengan tepis wiring
pexels.com/Tom Fisk
8. Tetelar adalah sebuah gundukan tanah di tengah sawah yang tidak terjangkau air atau padang rumput tempat untuk menggembala hewan ternak
pixabay.com/Big_Heart
9. Dalam bahasa Sunda istilah untuk menyebut sebuah teluk kecil biasanya disebut dengan legon
pixabay.com/rendy224
Nah, udah itulah beberapa istilah Sunda saat kita akan menyebutkan wilayah geografi. Jadi, apabila lain kali hendak pergi ke sebuah wilayah atau lokasi di daerah Sunda, kita bisa menggunakan beberapa kosakata Sunda tersebut. Selamat belajar!
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editorial Team
EditorArifina Budi A.
Follow Us