Catatan penting:
Ulasan ini ditulis berdasarkan pengalaman dari dua orang yang berbeda di tahun yang berbeda pula, namun sama-sama melamar di kampus-kampus ternama Britania Raya. Meskipun kami melalui proses dan tantangan yang berbeda, dari pengalaman kami, kami sama-sama ingin menekankan satu elemen krusial dalam proses mendaftar universitas luar negeri, yakni: motivation letter.
Tulisan ini tidak dibuat untuk 'mendikte' kamu tentang apa yang idealnya harus kamu lakukan, melainkan untuk memberikan gambaran dan masukan serta referensi yang dapat kamu pelajari dari sepetik pengalaman ini. Agar nantinya kamu bisa membekali dirimu dengan 'senjata' berupa motivation letter yang telah diasah dengan penuh kecermatan, sehingga siap digunakan untuk 'bertempur' di medan bernama 'University Application'. Sudah siap?
Sepenting apa sih motivation letter?
Bagi yang memiliki rencana untuk berkuliah di luar negeri, biasanya ada serangkaian persyaratan yang harus dipenuhi agar aplikasi pendaftaran dapat dipertimbangkan. Tidak hanya persyaratan yang bersifat kuantitatif seperti transkrip nilai dan IPK, mayoritas universitas di luar negeri juga mewajibkan calon mahasiswa untuk menulis motivation letter atau disebut juga personal statement.
Motivation letter adalah salah satu faktor terbesar yang menentukan diterima atau tidaknya kamu di sebuah universitas. Mengapa demikian? Ibarat 'juru bicara', motivation letter berfungsi sebagai penyampai motivasimu mendaftar ke universitas tujuan. Melalui motivation letter, pihak universitas dapat mengenalmu secara pribadi. Hal ini lah yang menjadi bahan pertimbangan penting dari seorang kandidat magister.
Sebagai introduksi, saya mendaftar kuliah S2 di empat Universitas di UK: University of Manchester, University of Leeds, University of Edinburgh, dan University of Warwick pada akhir tahun 2015. Empat universitas ini saya pilih karena unggul pada bidang bisnis dan manajemen, sesuai dengan bidang studi yang ingin saya tekuni. Sedangkan rekan saya mengirim aplikasi ke lima kampus di akhir tahun 2014: University of Birmingham, University of Bristol, University of Sheffield, University of Sussex, dan University of Manchester. Kelimanya ia pilih karena semua kampus tersebut memiliki pusat studi yang cukup progresif di bidang pembangunan internasional, selaras dengan disiplin ilmu yang ia minati.
Secara umum, tujuh dari delapan universitas di atas masuk dalam daftar 50 Universitas terbaik di dunia versi QS World University Ranking 2015/2016. Suatu kegembiraan bagi kami saat mengetahui bahwa kami mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari semua universitas tersebut.
Apa saja yang hal yang harus ditonjolkan dalam Motivation Letter?
Berkaca pada pengalaman mendaftar di delapan universitas tersebut, kami pun menganalisis faktor-faktor pada motivation letter kami yang membuat kami diterima. Dari analisis tersebut, kami berkesimpulan bahwa motivation letter yang memenuhi kriteria di bawah ini lah yang menjadikan kami kandidat yang berhasil menembus seleksi: