ilustrasi mengoreksi esai yang dibuat (pexels.com/Roxanne Minnish)
Setelah kerangka selesai, jangan langsung mulai menulis. Luangkan waktu untuk merevisi dan menyempurnakan outline kamu. Cek apakah ada ide yang kurang relevan, apakah bukti yang kamu miliki cukup kuat, dan apakah alurnya mudah dipahami, ya. Jangan ragu meminta bantuan teman atau guru untuk memberikan masukan jika memungkinkan.
Kerangka yang baik adalah kerangka yang jelas, padat, dan logis. Kalau kamu merasa bagian tertentu masih membingungkan, lebih baik diperbaiki di tahap ini daripada nanti saat menulis. Revisi awal ini bisa mencegah kamu menulis ulang seluruh esai nantinya. Jadi, jangan ragu untuk mengutak-atik struktur sampai kamu merasa benar-benar siap menulis.
Sekarang kamu sudah tahu cara membuat kerangka esai yang efektif dan terstruktur, kan? ngat, esai yang baik selalu dimulai dari kerangka yang jelas, lho. Itulah mengapa membiasakan diri membuat kerangka sebelum menulis bukan hanya akan meningkatkan kualitas tulisanmu, tapi juga membuat prosesnya lebih cepat dan menyenangkan. Semoga sukses!
Referensi:
“DEVELOPING AN OUTLINE”. School of Graduate Studies – University of Toronto. Diakses Juli 2025.
“Introductions & Conclusions”. Piedmont Virginia Community College. Diakses Juli 2025.
“Essay and dissertation writing skills”. University of Oxford. Diakses Juli 2025.
“Essay writing: Planning & drafting”. University of Hull. Diakses Juli 2025.