Sesi foto bersama antara DIta Soedarjo dan Tamu VIP dalam acara peluncuran novelnya yang berjudul Jakartaholic di GIOI Menteng. 24 Februari 2020. IDN Times/M. Tarmizi Murdianto
Hal terakhir yang diungkapkan Dita adalah terus mencoba. "Try and error itu penting. Jangan pernah merasa gagal atau salah seperti yang tadi saya bilang. Kalau memang tidak memuaskan, maka selanjutnya bikin yang lebih bagus," ucapnya.
Selain itu, perempuan ini juga mengatakan untuk menuangkan ide secara relevan agar bisa lebih dimaknai oleh orang lain. Seperti halnya buku terbarunya, Jakartaholic, yang menceritakan tentang perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh orang-orang di Jakarta.
Tidak hanya bergelimang harta dan kehidupan yang mewah, namun di balik hal tersebut pasti ada perjuangan dan tantangan yang harus dilalui oleh banyak orang di Jakarta. Untuk menuangkan idenya, ia memilih untuk menulisnya di platform Storial.
Ini dikarenakan platform lokal itu sangat mudah untuk digunakan dan bisa membuatnya menuliskan ide hanya dalam per bab saja. Jadi, kata Dita, dirinya bisa menulis tanpa menyita waktu yang lama, tetapi secara perlahan saja,
Lebih menarik lagi, tulisannya bisa dibaca oleh semua orang, termasuk orang-orang yang ada di daerah-daerah.
"Novel Jakartaholic ini aku buat agar orang-orang di luar Jakarta bisa tahu bahwa tinggal di Jakarta gak selalu menyenangkan dan mudah. Ada perjuangan dan tantangan yang harus dilalui terlebih dahulu. Dengan tujuan itu, makanya aku pilih juga untuk menulis di Storial karena platform ini bisa diakses oleh semua orang," ungkap Dita.
Nah, itu dia cara menulis novel ala Dita Soedarjo. Semoga bisa menambah ilmu kamu, ya!