Ilustrasi sahabat (unsplash.com/Vidar Nordli-Mathisen)
Orientasi:
Diceritakan ada dua orang yang cukup lama bersahabat, yaitu Mira dan Rina. Mira adalah tipe orang pendiam yang selalu memahami karakter Rina. Sementara Rina adalah tipe orang yang senang blak-blakan hingga kerap menyakiti orang.
Rangkaian Peristiwa:
Walau persahabatan keduanya telah dibangun dari kecil, Mira terkadang sakit hati dengan perkataan dan perbuatan Rina. Mira sering bergumam, mengapa sifat sahabatnya tak berubah sejak dulu.
Komplikasi:
Suatu hari, Mira menasihati Rina. Dia berkata, "Rin, ubah sifatmu dong! Kalau kamu terus begitu, orang-orang yang ada di sekitarmu bisa menjauh, termasuk aku".
Mira membalas, "Kamu kan sahabatku, memahami aku sejak dulu seperti apa. Kamu kan orang yang terus memahami karakterku. Namun, kalau kamu tak tahan lagi dengan karakterku, baiklah ayo sudahi persahabatan kita".
Resolusi:
Sebagai sahabat terdekat Mira, sebenarnya niat Rina baik. Dia menasihati agar sahabatnya dapat berubah, sebab terlanjur kesal dengan karakternya yang blak-blakan. Pada sisi lainnya, dia ingat akan kebaikan-kebaikan yang telah Rina berikan kepadanya sejak kecil sampai dia bisa menerimanya.
Pada hari-hari berikutnya, bahkan hingga keduanya lulus sekolah, Mira tak lagi menyuruh Rina agar berubah. Mira yakin, tanpa diperintah pun, Rina tentu menyadari bahwa perilaku yang bisa menyakiti orang lain itu tidak baik.
Koda:
Dalam persahabatan, sesekali memang kita perlu mengingatkan sahabat kita. Hal ini tentu untuk kebaikan dia sendiri. Namun, saat dengan mudah ingin mengakhiri persahabatan dengan sahabat kita sejak kecil, sebaiknya pikirkan kembali karena mungkin saja sahabat kita telah memberikan kebaikan yang jumlahnya tak terhitung.
Dalam persahabatan, jika sahabat kita telah menolak saat dinasihati (khususnya mengenai perubahan sikap) maka cukup yakin bahwa suatu saat dia bisa berubah, tanpa perlu kita perintah.