Ilustrasi lebaran (freepik.com/freepik)
Idul Fitri bukan sekadar perayaan, tapi juga momen untuk kembali ke fitrah, yaitu kesucian jiwa seperti bayi yang baru lahir. Setelah menjalani ibadah puasa, kita diajarkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bertakwa.
Contoh:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk menjalani bulan Ramadan dan merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan. Selawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadi teladan terbaik bagi kita semua.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Idul Fitri adalah momen yang penuh berkah, bukan hanya tentang kemenangan setelah berpuasa, tetapi juga tentang membersihkan hati dan diri dari segala keburukan. Sebagaimana bayi yang baru lahir dalam keadaan suci, kita pun diharapkan kembali ke fitrah dengan hati yang bersih dari dendam, iri, dan dengki.
Ada sebuah kisah inspiratif tentang dua sahabat yang bertengkar karena kesalahpahaman. Bertahun-tahun mereka tidak bertegur sapa hingga suatu hari, di pagi Idul Fitri, salah satu dari mereka mengulurkan tangan dan berkata, "Kita sudah terlalu lama menjauh, mari kita mulai lembaran baru." Dengan air mata haru, mereka akhirnya saling memaafkan.
Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak halal bagi seorang Muslim untuk mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis ini, kita belajar bahwa memaafkan dan menjaga hubungan baik adalah hal yang sangat dianjurkan. Maka, marilah kita gunakan momen Idul Fitri ini untuk membersihkan hati, memaafkan kesalahan orang lain, dan memperbaiki hubungan dengan sesama.
Taqabbalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.