ilustrasi seseorang sedang menulis (pexels.com/William Fortunato)
Judul jurnal: Ketidakpercayaan dan Eskapisme Kaum Muda Menghadapi Paparan Informasi Covid-19
Volume: Vol. 5, No.2, December 2020
Tahun: 2020
Penulis: Mashita Phitaloka Fandia Purwaningtyas
Pendahuluan: Selama masa pandemik virus COVID-19, media sosial dipenuhi dengan pemberitaan dan informasi tidak hanya seputar virus tersebut saja, melainkan juga kehidupan manusia yang mulai berubah menyertai upaya pencegahan penyebaran virus.
Pada tataran ini, kaum muda sebagai generasi digital native yang merupakan pengguna media sosial, turut menjadi audiens dalam paparan berita dan informasi terkait topik COVID-19. Pengguna media sosial turut menjadi audiens dalam paparan berita dan informasi terkait topik COVID-19.
Oleh karena itu, riset ini tidak hanya mengkaji bagaimana proses paparan informasi yang terjadi, melainkan juga menganalisis persepsi dan dampak yang ditimbulkan oleh proses pemaparan tersebut.
Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk membongkar tatanan relasi kuasa antara media dan audiens, yang pada kasus ini adalah media sosial dan kaum muda sebagai audiens atau pengguna, dalam kaitannya dengan wacana COVID-19.
Sekaligus menjawab pertanyaan apakah kaum muda telah berdaya melalui penggunaan media sosial atau mereka sebenarnya justru tertindas oleh tirani informasi dalam penggunaan media sosial?
Metode: Adapun riset ini menerapkan metode etnografi virtual sebagai metode
utama dan metode etnografi baru sebagai metode pendukung.
Hasil penelitian: Dalam riset ini, ditemukan bahwa dalam terpaan wacana COVID-19 di media sosial, kaum muda cenderung mengalami dua kondisi. Pertama, munculnya ketidakpercayaan, baik terhadap akun tertentu yang menayangkan informasi COVID-19 maupun pemerintah. Kedua, paparan yang ada di media sosial membuat mereka mencari eskapisme dalam bentuk kegiatan lain di luar media sosial.
Kesimpulan: Pada akhirnya, proses seleksi informasi dilakukan oleh kaum muda dalam menghadapi paparan informasi terkait COVID-19 di media sosial.
Contoh resume yang ideal harus memuat empat elemen penting yang mencakup intisari sebuah materi. Dengan memahami apa tujuan membuat resume, kamu bisa lebih mudah memahami teks yang kamu baca.
Ingatlah untuk mempertahankan urutan penyampaian gagasan dari pengarang. Itu adalah ciri khas dari resume.