ilustrasi ustadz memimpin doa (unsplash.com/Mufid Majnun)
Dalam menyampaikan dakwah, ada beberapa kaidah penting yang harus diperhatikan agar pesan dakwah tersampaikan dengan baik. Berikut adalah beberapa kaidah dakwah, yaitu:
1. Keteladanan
Kaidah dakwah yang pertama adalah memberi keteladanan. Ada baiknya sebelum menyampaikan pesan dakwah, seseorang harus bisa memberi contoh terlebih dahulu sehingga lebih muda bagi pendengar untuk mengikuti hal tersebut.
Misalnya saja seorang anak yang diperintahkan untuk salat lima waktu, namun orang tuanya tidak melakukan hal yang sama, tentu hal ini akan membuat anak sulit untuk melakukan perintah tersebut. Allah Swt berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 44:
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?”
2. Mengikat hati sebelum menjelaskan
Kesan pertama yang baik tentu akan menarik perhatian masyarakat. Oleh karena itu, dalam melakukan dakwah, berikanlah perkataan dan perlakuan baik sehingga masyarakat bisa mengingatnya sampai kapanpun. Allah SWT berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 159:
” Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”
3. Harus ikhlas mencari ridha Allah SWT
Dalam melakukan dakwah harus didasari dengan ketulusan dan keikhlasan hati saat menyebarkan pesan-pesan agama. Bukan karena ingin dilihat keren oleh manusia, namun harus ikhlas untuk mencari ridha Allah SWT.
Allah SWT berfirman,
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS. Fushshilat: 33)
4. Dakwah dengan Ilmu
Ketika menyampaikan suatu pesan, apalagi pesan agama, pastikan bahwa pesan tersebut didasari oleh ilmu. Pesan yang didasari dengan ilmu akan membuat pendengar lebih mudah percaya dan mengaplikasikannya dalam hidup.
‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz rahimahullah pernah berkata,
“Barangsiapa yang beribadah pada Allah tanpa ilmu, maka ia akan membuat banyak kerusakan dibanding mendatangkan banyak kebaikan.” (Majmu’ah Al-Fatawa).
Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu juga mengatakan,
“Ilmu adalah pemimpin amalan. Sedangkan amalan itu berada di belakang ilmu.” (Majmu’ah Al-Fatawa).
5. Memudahkan dan tidak menyulitkan
Dalam islam, Allah SWT telah memberikan kemudahan bagi umatnya dalam melakukan ibadah, misalnya salat yang bisa digabung saat perjalanan jauh, saat keadaan sakit sholat boleh dilakukan dengan duduk, dan masih banyak lagi.
Hal yang sama berlaku ketika melakukan dakwah, berilah pesan- pesan yang memudahkan dan tidak menyulitkan masyarakat. Hal ini agar masyarakat juga tidak lari dari ajaran yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda :
“Permudahlah, jangan dipersulit,, berilah kabar gembira,jangan ditakut-takuti. .” – (HR Bukhary dan Muslim)
Dakwah menjadi satu cara dalam mengarahkan umat manusia untuk melakukan kebaikan. Tidak perlu memaksa, dakwah bisa dilakukan dengan santai namun tetap didasari oleh ilmu pengetahuan yang sudah ditetapkan Allah SWT.
Nah, itulah penjelasan mengenai dakwah, jenis, serta kaidah-kaidahnya. Dengan membaca informasi ini, tentu kamu sudah lebih paham mengenai dakwah, bukan?