Ilustrasi menutupi kesedihan (Pexels/Abdulrahman Abu Shaer)
Dalam e-jurnal Gangguan Psikologi Eccedentesiast oleh Sheilla Sartika Salsabilla, dijelaskan bahwa eccedentesiast semakin lama akan mengganggu kesehatan. Mereka dengan kondisi ini akan merasa tertekan hingga memicu depresi.
Padahal rasa sakit, sedih, kehilangan, kecewa, dan marah, bukanlah sesuatu yang buruk karena bagian dari perjalanan hidup. Justru hal ini bisa membuatmu semakin kuat. Lalu bagaimana cara mengatasi masalah ini?
Mengutip Psych Central, menurut Kasey Van Dyke yang telah di-review oleh psikolog N. Simay Gökbayrak, PhD, menjelaskan bahwa kamu harus belajar jujur dengan perasaanmu sendiri dan jangan menutupi kesedihan. Apalagi tidak mudah untuk ‘memalsukan’ sebuah senyuman.
Cobalah untuk mengambil napas dalam. Lalu jangan ragu untuk berbagai dengan orang lain. Pilihlah orang yang benar-benar dekat dan bisa kamu percaya. Ceritakan padanya dalam waktu yang tepat. Tapi pastikan sebelum memulai menceritakan semuanya, kamu harus mengidentifikasi dan menerima terlebih dahulu emosi yang kamu rasakan.
Jadi, sekarang kamu sudah paham kan apa yang dimaksud dengan eccedentesiast? Apakah kamu juga memiliki masalah ini? Semoga artikel ini bisa membantu, ya.