Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi peningkatan kemampuan berbahasa Inggris (dok. EF Education First)

Intinya sih...

  • Perkembangan teknologi membutuhkan kemampuan bahasa Inggris
  • Pemerintah perlu meningkatkan strategi pendidikan bahasa Inggris
  • Tantangan dalam pendidikan bahasa Inggris di Indonesia

Semakin pesatnya perkembangan teknologi membuat peluang untuk memperoleh pendidikan, pekerjaan, bahkan kerja sama global terbuka lebar. Lantas, kemampuan berbahasa Inggris menjadi suatu keharusan bagi seluruh masyarakat Indonesia di semua usia.

Pemerintah Indonesia telah berusaha meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris di kalangan pelajar dan masyarakat. Sayangnya, strategi yang diterapkan masih mendapat berbagai kritik karena pendekatan yang dinilai belum efektif untuk menghasilkan siswa yang benar-benar fasih.

Lantas, adakah solusi untuk mengatasinya? Simak ulasan berikut, ya! 

1. Laporan EF EPI tentang kondisi Indonesia

ilustrasi peningkatan kemampuan berbahasa Inggris (dok. EF Education First)

Salah satu alat yang bisa digunakan untuk mengetahui kemampuan berbahasa Inggris masyarakat Indonesia adalah lewat laporan EF English Proficiency Index (EF EPI). Laporan tersebut dibuat oleh EF Education First, sebuah perusahaan pendidikan global asal Swedia yang berdiri sejak 1965 dan terus memfokuskan diri pada peningkatan pembelajaran bahasa Inggris.

“Laporan ini merupakan inisiatif EF untuk menyediakan tolok ukur yang berguna bagi para pembuat kebijakan, penyelenggara kerja, pendidik, dan pihak-pihak terkait lainnya dalam mendorong pemerataan serta peningkatan kemampuan bahasa Inggris di negara mereka,” ungkap Fanno Hendriawan, Direktur Operasional EF EFEKTA English for Adults.

Menurut EF EPI 2024, secara global 60 persen negara mengalami penurunan skor. Sedangkan di kawasan Asia, tahun 2024 mencatat penurunan skor terbesar dalam lima tahun terakhir. Meski penurunan skor di Indonesia tidak setajam negara Asia lainnya, tren ini tetap menjadi peringatan untuk memperbaiki pendidikan bahasa Inggris di masa depan.

Hasil laporan menunjukkan, bahwa posisi Indonesia dalam indeks global menurun, yaitu pada peringkat ke-80 dari 116 negara. Sedangkan skor yang diperoleh Indonesia tahun 2024 ini adalah 468. Nilai tersebut ternyata lebih rendah dari tahun sebelumnya.

2. Pemetaan kemampuan berbahasa Inggris masyarakat Indonesia

ilustrasi peningkatan kemampuan berbahasa Inggris (dok. EF Education First)

Selain menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris secara keseluruhan, laporan EF EPI 2024 juga memperlihatkan kemampuan berbahasa Inggris di tingkat usia spesifik. Ada 2 rentang usia yang menjadi perhatian khusus, yaitu kelompok produktif di usia 26-30 tahun dan di atas 30 tahun.

Laporan EF EPI 2024 menunjukkan, bahwa kelompok usia 26-30 tahun di Indonesia memiliki skor kemahiran bahasa Inggris yang paling tinggi, yaitu dengan skor 494. Nilai ini menunjukkan dampak positif dari pendidikan bahasa Inggris yang dimulai dari usia yang lebih muda.

Sementara itu, kelompok usia di atas 30 tahun belum mendapatkan skor yang cukup tinggi. Hal ini harus menjadi perhatian agar kelompok usia ini dapat terus meningkatkan kemahiran berbahasa Inggris untuk tetap relevan di era digital.

3. Tantangan dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris warga Indonesia

ilustrasi peningkatan kemampuan berbahasa Inggris (dok. EF Education First)

Penurunan kemampuan berbahasa Inggris yang disajikan lewat laporan EF EPI 2024 menggambarkan tantangan serius bagi bangsa Indonesia, terutama dalam mempersiapkan generasi muda untuk bersaing secara global. Pasalnya, persaingan sumber daya manusia di level Asia sudah semakin pesat, apalagi di level internasional. 

EF Education First juga memetakan tantangan yang harus dihadapi Indonesia dalam persaingan kemampuan berbahasa Inggris. Tantangan utama rupanya hadir dari pendidik, yaitu kurangnya guru yang berkualitas.

Meskipun program pelatihan telah tersedia, namun banyak guru belum menguasai metode pengajaran yang sesuai. Kurangnya kemampuan guru ini akan mempengaruhi kualitas pengajaran yang diterima siswa. Akibatnya, kemampuan berbahasa Inggris siswa Indonesia dinilai belum maksimal.

Masalah lain yang muncul adalah kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana. Dengan peralatan seadanya, proses pembelajaran interaktif yang mampu meningkatkan minat dan kemampuan siswa akhirnya harus terhambat.

4. Konteks pembelajaran bahasa Inggris dinilai kurang pas

ilustrasi peningkatan kemampuan berbahasa Inggris (dok. EF Education First)

Meskipun pemerintah telah berupaya mengintegrasikan bahasa Inggris dalam kurikulum sekolah sejak dini, kenyataannya masih ada kesenjangan dalam pemahaman dan penerimaan bahasa Inggris sebagai keterampilan utama. Pengajaran bahasa Inggris sering fokus pada teori dan tata bahasa, padahal keterampilan berbicara dan mendengarkan jauh lebih dibutuhkan.

EF Education First menilai, bila sekolah perlu menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia nyata jika Indonesia ingin lebih unggul dalam hal kemampuan berbahasa Inggris. Pembelajaran berbasis konteks sehari-hari dirasa lebih efektif daripada fokus pada teori dan tata bahasa.

5. Campur tangan EF untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris di Indonesia

ilustrasi peningkatan kemampuan berbahasa Inggris (dok. EF Education First)

EF Education First melalui program EF EFEKTA English for Adults dan EF Homestay Abroad berkomitmen membantu masyarakat Indonesia meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. EF EFEKTA menawarkan kelas privat dan grup 24 jam, baik online maupun tatap muka. Tawaran ini tentunya memberikan fleksibilitas untuk siswa dewasa maupun profesional. 

Stefany Yacop, Direktur Marketing EF EFEKTA, mengungkapkan, “Dengan EF EFEKTA dan EF Homestay Abroad, kami berharap semakin banyak orang Indonesia meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka. Program homestay memberi pengalaman belajar imersif, sementara EF EFEKTA menawarkan solusi fleksibel di dalam negeri”.

Melihat banyaknya tantangan dalam pendidikan bahasa Inggris di Indonesia, hal tersebut harus direspons dengan peningkatan akses dan kualitas pendidikan. Dukungan terhadap kebijakan pemerintah yang mempermudah pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris juga sangat dibutuhkan. Harapannya, generasi mendatang bisa lebih kompetitif dalam menghadapi era global yang terus berkembang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team