Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025
IDN Times Explore MatcaJurnalaska_SMAN 2 Batang

Halo, Generasi muda pejuang alam Indonesia. Kami tim MATCA Jurnalaska dari SMA Negeri 2 Batang dengan penuh semangat menghadirkan sebuah karya mading tentang gerakan hijau, generasi muda dalam menjaga pesisir lautan serta energi terbarukan dan langkah-langkah kecil yang bisa kita lakukan demi masa depan bumi yang lestari.

Tim redaksi kami terdiri dari :

  • Guru pendamping : Nurhayin Fatkhulhasan

  • Penulis : Arendra Bintang Pratama, Indana Halwa Raqiqah

  • Desainer : Moh Syahril Hidayat

  • Fotografer : M. Ilham Putra Mulyawan

  • Videografer : Clarin Ayunda Pramesti

Karya ini dibuat untuk keperluan Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.

Esai : Latar Belakang

IDN Times Explore MatcaJurnalaska_SMAN 2 Batang

Pernahkah kalian mendengar isu tenggelamnya Indonesia di masa mendatang? Bukan hal yang baru lagi mengenai kasus abrasi di daerah-daerah pesisir laut akibat kurangnya tumbuhan bakau. Sehingga tidak heran apabila banyak kawasan pemukiman yang kini telah telah terendam. Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah terparah yang mengalami abrasi dikarenakan gelombang laut. Akibatnya banyak warga yang kehilangan rumah hingga terpaksa harus pindah ke daerah lain.

Abrasi merupakan kejadian alam yang dapat dicegah dengan penanaman bakau di sepanjang garis pantai. Hutan maupun vegetasi mangrove dan bakau merupakan sabuk alam yang melindungi daratan yang terkena erosi gelombang air laut atau abrasi. Namun kenyataannya banyak daerah di pesisir pantai yang belum melakukan penanaman mangrove, alhasil hal tersebut memperparah abrasi.

Mimpi buruk masyarakat pesisir bukan hanya saat menunggu waktu akan air laut yang melahap wilayahnya, akan tetapi pada beberapa waktu tertentu daerah pesisir akan mengalami banjir rob yang mengakibatkan lumpuhnya segala aktivitas masyarakat. Adanya abrasi tentu memperburuk dampak dari banjir rob. Berdasarkan data dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan jika terdapat kenaikan intensitas banjir rob sebesar 46% dari 35 kejadian pada tahun 2020 meningkat menjadi 75 kejadian pada tahun 2022. Kenaikan banjir rob ini terjadi karena kerusakan pesisir pantai seperti abrasi.

Sebagai generasi emas Indonesia tentunya kita harus melakukan tindak pencegahan sebelum semuanya terlambat, oleh karena itu warga serta pemerintah provinsi Jawa Tengah melakukan kegiatan penanaman bakau yang disebut dengan Mageri Segoro. Kegiatan ini dilakukan di sepanjang garis pantai Jawa Tengah. Hal ini mencerminkan kepedulian pada alam sebagai rumah dan tempat tinggal kita. Bukan hanya bakau yang ditanam akan tetapi edukasi pentingnya menjaga dan merawat alam pun turut ditanamkan pada setiap masyarakat. Gerakan menanam bakau menjadi simbol semangat kita dalam menjaga warisan alam yang telah diturunkan dari masa ke masa. Apa yang kini kita perjuangkan akan menjadi hadiah terindah bagi anak cucu kita di masa mendatang. Bila tak ada tempat yang dapat dihuni dan laut bukan lagi menjadi tempat indah yang ingin kita datangi, tetapi gilirannya bergantian mendatangi.

Esai : Kesimpulan

IDN Times Explore MatcaJurnalaska_SMAN 2 Batang

Abrasi bukan hanya ancaman sementara bagi masyarakat pesisir, tetapi anak cucu kita akan menjadi korban bila tak ada satupun orang yang peduli. Tenggelam bukan menjadi isu lagi, tetapi kenyataan pahit yang telah terjadi. Silir waktu berganti dan generasi muda kini memikul tanggung jawab yang sangat berarti.

Kerusakan alam yang kian hari menjadi-jadi membuat kengerian tak berhenti. Banjir rob yang bisa datang kapan saja membuat semua orang harus siaga akan kejutan yang tak pernah diharapkan. Peningkatan banjir rob akibat kerusakan lingkungan merupakan kecerobohan kita, dan kini kita bertanggung jawab dalam memperbaikinya. Kegiatan penanaman bakau oleh masyarakat provinsi Jawa Tengah adalah bentuk tanggung jawab dan juga sebagai bukti kepedulian kita akan alam yang selamanya harus dijaga.

Infografik

IDN Times Explore MatcaJurnalaska_SMAN 2 Batang

Dari infografik ini, kita bisa tau tentang dampak dari rob di suatu wilayah dan juga tindak penanganan yang telah dilakukan masyarakat dan pemerintah sekitar. Yuk kita bersama menjadi bagian dalam penanaman mangroven.

Rubrik Diskusi - Infografik Pertamina

IDN Times Explore MatcaJurnalaska_SMAN 2 Batang

Green energy atau energi hijau merupakan istilah untuk energi yang bersumber dari alam dan dapat diperbarui, seperti cahaya matahari, angin, air, dan biomassa. Energi ini dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan energi fosil, misalnya minyak bumi, gas alam, maupun batu bara, karena tidak menghasilkan emisi berlebih yang merusak lingkungan.

Pemanfaatan energi hijau menjadi hal yang sangat penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Ketergantungan manusia pada energi fosil terbukti menimbulkan berbagai masalah, mulai dari polusi udara, pemanasan global, hingga krisis lingkungan. Oleh karena itu, peralihan menuju energi bersih bukan hanya sekadar tren, melainkan kebutuhan nyata demi keberlanjutan bumi.

Bagi generasi muda, khususnya pelajar, memahami dan mendukung penggunaan energi hijau adalah bentuk tanggung jawab terhadap masa depan. Pertamina telah mewujudkan Langkah Hijau untuk Nusantara dengan beralih ke EBT dan mendukung SPLTU, menggunakan sumber energi panas bumi, menggunakan sumber energi organik, dan memanfaatkan sumber energi terbarukan yaitu matahari.

Foto Bercerita

IDN Times Explore MatcaJurnalaska_SMAN 2 Batang

Tim Matca Jurnalaska dibentuk saat melihat kondisi pesisir Kabupaten Batang, Jawa Tengah mengalami abrasi parah. Banyak warga yang mengeluh dan kehilangan tempat tinggalnya.

Kami adalah wujud rasa empati yang muncul disaat banyak masyarakat yang tengah khawatir akan gelombang air laut yang terus naik sepanjang waktu. Puluhan rumah dan lahan yang telah tenggelam adalah saksi ganasnya abrasi yang akan kita lawan. Kita adalah generasi muda pejuang bangsa, kita bisa melindungi dan membangun hal yang kita sayangi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎