Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI kembali menggelar debat keempat Pilpres 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada (21/1/2024). Menariknya dalam debat kali ini masing-masing paslon harus mengeluarkan gagasan mereka dengan topik Pembangunan Berkelanjutan, Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Masyarakat Adat, dan Agraria. Salah satu hal yang menjadi sorotan penonton saat debat berlangsung adalah ketika Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka melontarkan pertanyaan kepada Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Prof. Mahfud MD. Gibran Rakabuming Raka memunculkan terminologi baru soal "greenflation" yang acapkali asing di telinga masyarakat.
Berdasarkan European Central Bank, greenflation mengacu pada kenaikan biaya yang terkait dengan transisi menuju ekonomi yang lebih hijau, termasuk investasi dalam teknologi berkelanjutan, penggunaan sumber daya yang lebih ramah lingkungan, dan kebijakan lingkungan yang lebih ketat. Upaya untuk mengurangi emisi karbon dan mengadopsi praktik-praktik yang mendukung keberlanjutan seringkali melibatkan biaya tambahan, baik dalam hal investasi awal maupun biaya operasional yang berkelanjutan. Lantas apa benar greenflation (inflasi hijau) ini punya kaitan dengan ekonomi hijau (green economy)? Mari kita ulas lewat artikel berikut ini, yuk!