ilustrasi teks narasi sejarah (pixabay.com/felix_w)
Namun, metode penulisan ini juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan historiografi tradisional yang pertama adalah subjektivitas yang tinggi. Sebab, penulisan sejarah tersebut biasanya dilandasi oleh kepentingan penguasa.
Selain itu, metodologi penulisannya juga tidak jelas dan hanya mengungkapkan peristiwa sejarah yang terbatas. Pembaca pun akan kesulitan untuk mencari kebenarannya karena menggabungkan unsur supranatural dan realitas.
Beberapa contoh dari karya historiografi tradisional adalah Hikayat Raja-Raja Pasai, Kitab Pararaton, dan Babad Tanah Jawi.
Historiografi tradisional merupakan hal yang penting untuk dipelajari dalam dunia sejarah. Sebab, kita bisa mengetahui berbagai peristiwa di sekitar kerajaan pada masa lampau melalui karya-karya historiografi tradisional.
Sayangnya, metode ini memiliki banyak kelemahan karena subjektivitas yang tinggi dan bercampurnya dengan unsur magis. Meski begitu, tetapi bentuk penulisan historiografi tradisional akan selalu menjadi bagian penting dari sejarah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.