Universitas ini telah meluluskan barisan ilmuwan Muslim dan sarjana-sarjana seperti Abu Abdullah Al-Sati, Abu Al-Abbas Al-Zwawi, bin Rashid Al-Sabti, Ibnu Al-Haj Al-Fasi dan Abu Madhab Al-Fasi, yang memimpin generasi dalam belajar memahami Maliki. Banyak Universitas Barat yang sedang berkembang berutang ke Universitas Al-Qarawiyyin.
Bagaimana tidak? Perguruan tinggi abad pertengahan yang terletak di kota Fes ini adalah yang memainkan peran penting dalam pertukaran budaya dan transfer pengetahuan dari dunia Muslim ke Eropa. Transfer pengetahuan dan budaya yang dikembangkan di Universitas Al-Qarawiyyin ke Eropa dilakukan melalui sejumlah ilmuwan muslim yang mengajar atau belajar di kota Fes. Para ilmuwan itu, antara lain, filsuf Yahudi, Ibnu Maimun (1135 M-1204 M), guru besar Arab Ibn Muwashah Abdul, ahli geografi dan cartographer (pembuat peta), Al-Idrissi juga telah bekerja dan belajar di Universitas ini.
Selain itu, sejumlah ilmuwan muslim lain juga telah mengajar di perguruan tinggi, yang pertama di dunia antara lain: Ibnu Al-Arabi, Ibnu Khaldun, Ibn Al-Khatib, Al-Bitruji, Alpetragius, dan Ibnu Harazim. Pemimpin tertinggi Katolik, Paus Silvester ll, menjadi saksi keunggulan dari Universitas Al-Qarawiyyin. Sebelum menjadi Paus, Gerbert dari Aurillac (930 M-1003 M) pernah belajar di Universitas favorit ini. Aurillac belajar matematika dan kemudian memperkenalkan penggunaan nol dan angka Arab ke Eropa. Di 1540 M, Nichola, ilmuwan Louvain Belgia yang pernah tercatat pernah ke Universitas ini untuk belajar bahasa Arab di Universitas Al-Qarawiyyin.
Universitas Al-Qarawiyyin secara tidak langsung memiliki peran penting dalam proses Renaissance yang terjadi dalam peradaban Barat sekitar abad ke-15 melalui budaya dan pengetahuan yang ditransfer ke ilmuwan muslim yang mempelajari atau mengajar di Universitas ini.
Majalah TIME edisi 24 Oktober 1960 menuliskan Universitas Al-Qarawiyyin sebagai obor Renaisans di Fes Maroko. Menurut catatan perjalanan penjelajah terkemuka muslim Ibn Hawqal yang menjelajah pada sekitar tahun 972 M, di daerah selatan Italia telah berdiri Universitas Palermo. Selain itu, di Cordoba, Spanyol juga peradaban Islam pada masa kepemimpinan Khalifah Abd III yang memerintah tahun 929 M-961 M juga mendirikan Universitas Cordoba di dataran Eropa. Universitas lain mulai muncul di negara-negara lain di Eropa seperti Inggris dan Perancis mulai abad ke-12.