IWF 2020: 5 Sikap Community Writer IDN Times yang Bikin Kesal Editor

Terkadang ada sikap-sikap para penulis yang membuat kesal para editor. Sikap tersebut bahkan berujung dengan tulisan mereka yang tidak akan diterbitkan di IDN Times. Nah, ingin tahu sikap-sikap apa saja yang dilakukan community writer sehingga para editor IDN Times kesal?
Dirangkum dari sesi Editor's Talk di Indonesia Writers Festival 2020 Jumat (25/09/20) lalu, banyak lho alasannya. Sesi ini diisi oleh Community Editor IDN Times Merry Wulan, Viktor Yudha, Diana Hasna, Arifina Aswati, Siantita Novaya, dan Febrianti Kusumaningrum). Yuk, simak uraian pertanyaan tersebut pada list berikut!
1. Membuat banyak typo pada tulisan
Banyak typo atau kesalahan pengetikan merupakan hal yang sangat fatal bagi penulis. Para pembaca tulisanmu juga akan eneg membaca tulisan yang banyak typo. Oleh karena itu, kamu harus mengoreksi semua kata-kata dalam tulisanmu secara detail. Pastikan juga peletakan huruf kapitalnya benar.
Meskipun para editor IDN Times juga bertugas mengoreksi tulisan, mereka tidak akan sempat memperbaiki typo pada semua tulisan yang masuk ke redaksi. Mereka juga punya banyak pekerjaan yang lain sehingga semua artikel dapat terbit tepat waktu. Oleh karena itu, ringankanlah pekerjaan mereka dengan mengoreksi typo pada tulisanmu sebelum disubmit.