Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang perempuan membaca buku di kamar tidur.
ilustrasi seorang perempuan membaca buku (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Buku thriller atau horor yang penuh ketegangan

  • Buku nonfiksi berat yang memancing analisis berlebihan

  • Buku motivasi atau self-improvement yang terlalu menggebu-gebu

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membaca buku sebelum tidur memang menjadi kebiasaan banyak orang untuk menenangkan pikiran setelah melakukan kegiatan panjang seharian. Rasanya nyaman banget ketika menutup hari dengan aroma buku, suasana kamar yang redup, dan cerita yang menemani sebelum terlelap. Tapi ternyata, tidak semua jenis bacaan cocok dibawa ke momen menjelang tidur, lho. Ada beberapa buku yang justru bikin otak makin aktif, bukannya rileks.

Kalau kamu sering sulit tidur setelah membaca, bisa jadi jenis buku yang kamu pilih adalah penyebabnya. Beberapa bacaan memang memicu adrenalin, membuat emosi naik turun, atau memaksa otak bekerja terlalu keras. Supaya rutinitas membaca malam tetap nyaman, yuk kenali dulu jenis-jenis buku yang sebaiknya kamu hindari sebelum tidur di bawah ini!

1. Buku thriller atau horor yang penuh ketegangan

ilustrasi seorang perempuan membaca buku (freepik.com/freepik)

Buku bergenre thriller atau horor punya pacing cerita yang cepat, penuh kejutan, dan sering menyajikan adegan-adegan menegangkan. Alur seperti ini bisa memicu respons fight or flight pada tubuh, membuat detak jantung meningkat dan membuatmu sulit merasa rileks. Alih-alih mengantuk, kamu justru bisa jadi makin waspada dan susah memejamkan mata. Sensasi tegang yang terus dibangun penulis sering terbawa sampai saat kamu menutup buku, membuat otak tetap bekerja keras.

Selain itu, beberapa orang bisa mengalami overthinking setelah membaca genre seperti ini, terutama jika ceritanya dekat dengan dunia nyata. Bayangan adegan-adegan tertentu bisa muncul kembali saat lampu sudah dimatikan, membuat tidur jadi gelisah. Ingat, sebelum tidur itu waktunya tubuh winding down. Jadi, memilih bacaan yang ringan akan jauh lebih membantu kamu landing dari aktivitas harian.

2. Buku nonfiksi berat yang memancing analisis berlebihan

ilustrasi seorang perempuan membaca buku (freepik.com/stockking)

Buku-buku nonfiksi seperti sejarah, filsafat, psikologi, bisnis, atau ilmu pengetahuan mendorong pembaca untuk berpikir aktif dan mencerna konsep yang cukup kompleks. Ini bagus kalau dibaca saat otakmu masih segar, tetapi tidak ideal menjelang tidur. Alih-alih tenang, kamu bisa jadi malah memikirkan teori, formula, atau data-data yang baru saja kamu baca. Bahkan, beberapa orang justru merasa ingin membuka catatan atau mencari hal lain di internet karena pembahasannya memicu rasa penasaran.

Efek samping lainnya adalah mental alertness yang meningkat. Otak jadi aktif merangkai ide, memikirkan solusi, atau menyusun rencana baru. Ini berlawanan dengan tujuan membaca sebelum tidur, yaitu relaksasi dan peralihan ke mode istirahat. Jika kamu ingin tidur lebih cepat, coba hindari bacaan yang terlalu memicu produktivitas atau pemikiran mendalam.

3. Buku motivasi atau self-improvement yang terlalu menggebu-gebu

ilustrasi seorang perempuan membaca buku (freepik.com/freepik)

Buku motivasi sering punya nada yang energik, penuh seruan, dan mendorong pembaca untuk berubah atau bertindak. Masalahnya, emosi positif yang terlalu membara justru membuat kamu sulit tenang. Bukannya tertidur, kamu malah jadi semangat ingin mengubah hidup, membuat to-do list baru, atau memikirkan cara mencapai target tertentu. Mood seperti ini bisa memperpanjang waktu sampai kamu benar-benar mengantuk.

Selain itu, beberapa buku self-improvement memaksa pembaca untuk refleksi diri secara mendalam, seperti tentang kekurangan, tujuan hidup, pola pikir, atau impian. Aktivitas refleksi ini sering kali menguras energi mental dan tidak cocok dilakukan saat jam tidur mulai dekat. Alih-alih rileks, kepala malah penuh pikiran yang menumpuk.

Itulah 3 jenis buku yang sebaiknya kamu hindari sebelum tidur jika ingin kualitas istirahat tetap terjaga. Hal ini bukan berarti jenis bacaan ini buruk, hanya saja waktunya kurang tepat untuk dibaca sebelum tidur. Kalau kamu punya buku-buku genre di atas, simpan dulu buat dibaca saat pagi atau siang, dan biarkan rutinitas malam tetap jadi momen paling rileks untuk tubuh dan pikiranmu. Selamat memilih bacaan yang lebih ramah untuk tidur nyenyak!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team