Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Intinya sih...

  • Olahraga bareng atau ikut komunitas fitness membantu mengurangi stres dan memperkuat ketahanan mental.

  • Ikut kegiatan relawan atau volunteering membuat mental lebih kuat menghadapi masalah pribadi dan memberikan pengalaman berharga.

  • Gabung klub hobi sesuai passion untuk menyalurkan hobi, meluangkan waktu dari rutinitas akademik, dan mengekspresikan diri tanpa takut di-judge.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjadi mahasiswa itu seru sekaligus menantang. Di satu sisi, kita punya kebebasan untuk mengeksplorasi banyak hal, mulai dari organisasi, komunitas, sampai mencoba berbagai pengalaman baru. Namun, di sisi lain, ada juga tekanan yang gak bisa dianggap remeh: tugas menumpuk, jadwal kuliah padat, ekspektasi keluarga, bahkan masalah percintaan yang kerap bikin pusing kepala. Kalau gak pintar-pintar mengelola stres, kondisi mental bisa terganggu dan akhirnya memengaruhi kehidupan sehari-hari.

Maka dari itu, menjaga kesehatan mental itu sama pentingnya dengan menjaga fisik. Mahasiswa butuh kegiatan yang gak hanya bikin happy sesaat, tapi juga membantu memperkuat ketahanan mental dalam jangka panjang. Nah, ada banyak pilihan aktivitas seru dan bermanfaat yang bisa dicoba. Yuk, kita bahas satu per satu kegiatan mahasiswa yang bisa jadi “obat waras” di tengah kehidupan kampus yang  kadang bikin stres!

1. Olahraga bareng atau ikut komunitas fitness

ilustrasi beberapa orang sedang berlatih basket (pexels.com/Tim Mossholder)

Gak bisa dimungkiri, olahraga itu obat stres paling murah dan efektif. Namun, kalau olahraga sendirian kadang bikin males, coba deh ikutan komunitas olahraga di kampus. Misalnya, jogging bareng, futsal, basket, atau yoga bareng di taman kampus. Selain bikin badan lebih fit, kegiatan ini juga jadi cara ampuh untuk bertemu teman baru yang bisa saling support. Endorfin yang keluar waktu olahraga bisa bantu mengurangi rasa cemas dan bikin mood jadi lebih stabil.

2. Ikut kegiatan relawan atau volunteering

ilustrasi relawan sedang membantu orang lain (pexels.com/RODNAE Productions)

Banyak kampus punya akses ke kegiatan sosial, misalnya mengajar anak-anak di desa, jadi panitia bakti sosial, atau ikut program lingkungan. Jangan remehkan kegiatan ini, karena saat kita membantu orang lain, ada rasa puas dan bangga yang membuat mental lebih kuat menghadapi masalah pribadi. Selain itu, pengalaman volunteering sering jadi cerita berharga yang bikin kita lebih bersyukur dan punya pandangan hidup lebih luas.

3. Gabung klub hobi sesuai passion

ilustrasi komunitas (pexels.com/Matheus Bertelli)

Kampus jadi tempat yang tepat untuk menyalurkan hobi. Entah itu klub musik, fotografi, teater, sampai komunitas pecinta hewan, semuanya bisa jadi tempat pelarian sehat dari tekanan kuliah. Meluangkan waktu untuk hobi itu penting karena otak kita butuh jeda dari rutinitas akademik. Hobi juga bisa jadi sarana mengekspresikan diri tanpa takut di-judge, dan ini otomatis bikin mental lebih lega.

4. Nongkrong berkualitas dengan teman dekat

ilustrasi hangout (pexels.com/Kampus Production)

Percaya atau gak, nongkrong juga bisa jadi salah satu cara memperkuat kesehatan mental, asalkan gak sekadar buang waktu. Misalnya, nongkrong sambil sharing masalah, diskusi film, atau sekadar ketawa bareng sampai lupa beban kuliah. Dukungan sosial dari teman dekat terbukti bikin kita lebih tahan banting menghadapi masalah. Jadi, jangan hanya sibuk dengan tugas, luangkan waktu untuk menjaga circle sehat yang bikin hati adem.

5. Ikut workshop self-development

ilustrasi workshop (unsplash.com/ASIA CULTURECENTER)

Banyak kampus sering mengadakan workshop, mulai dari public speaking, leadership, sampai manajemen stres. Sayangnya, gak semua mahasiswa mau ikut karena merasa “ah, paling gitu-gitu aja.” Padahal, workshop semacam ini bisa memberikan insight baru yang membuat mental kita lebih siap menghadapi dunia nyata. Ilmu tambahan seperti cara mengatur waktu atau mengendalikan emosi bakal jadi senjata untuk menjaga kesehatan mental jangka panjang.

Kesehatan mental mahasiswa itu penting sekali, sama pentingnya dengan nilai IPK atau pengalaman organisasi. Kalau pikiran dan perasaan gak sehat, semua pencapaian akademik juga jadi gak ada artinya. Maka dari itu, jangan ragu untuk ikut kegiatan yang bisa bikin hati lega, tubuh sehat, dan pikiran waras. Ingat, kuat secara mental bukan berarti gak pernah stres, tapi mampu bangkit dan tetap jalan meski lagi banyak cobaan. Jadi, pilih kegiatan yang sesuai denganmu, dan mulai rawat kesehatan mental dari sekarang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian