Kemendikbud Canangkan ‘Pernikahan Massal’ Pendidikan Vokasi-DUDI

Jakarta, IDN Times – ‘Pernikahan massal’ antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendapat respons positif dari pelaku industri.
Wakil Ketua Komite Tetap Pelatihan Ketenagakerjaan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Miftahudin, mengatakan kemitraan yang terjalin menjadi kunci agar pendidikan vokasi dapat segera beradaptasi dengan cepatnya perubahan di industri dan dunia kerja.
1. Menjembatani lulusan vokasi dengan dunia kerja melalui konsep 'pernikahan massal'
Pada sesi Webinar Peluncuran Program Upskilling dan Reskilling Guru SMK dan Bantuan Pemerintah Bidang Kemitraan dan Penyelarasan dengan DUDI, Miftah menjelaskan bahwa demografi menjadi peluang sekaligus tantangan, baik bagi institusi pendidikan vokasi maupun industri.
Dalam waktu 15 tahun ke depan, Indonesia setidaknya harus menyiapkan lapangan kerja yang cukup bagi angkatan kerja. Jika tidak, maka jumlah pengangguran baru akan mengalami peningkatan signifikan.
“Maka dari itu link and match menjadi penting. Sekarang mulai kita rumuskan supaya lulusan pendidikan vokasi, seperti SMK bisa match dengan industri. Kita membangun kemitraan untuk menjembatani lulusan SMK dengan dunia kerja. Kami menyambut baik konsep pernikahan yang dirancang Kemendikbud, namun harus pernikahan yang direstui oleh kedua belah pihak,” tutur Miftah, Selasa (30/6).