ilustrasi membaca buku (pexels.com/Cristian Benavides)
Buku anak yang tergolong living books ditulis dengan asumsi bahwa anak itu cerdas. Penulisnya tidak pernah meremehkan si pembaca dengan hanya memakai kata-kata mudah, kalimat-kalimat yang sesederhana mungkin. Tak heran, meskipun ditulis untuk anak, pembaca dewasa tetap ikut terpikat.
Sedangkan Twaddle atau buku yang tidak mengisi hati dan pikiran anak-anak dengan ide-ide yang berharga. Twaddle kebalikannya dengan Living Books, yakni dangkal atau garing atau vulgar, tidak membangun karakter, dan seringkali diciptakan semata-mata untuk kepentingan komersiil-pragmatis dari pengarang atau penerbitnya, setetes ide dibicarakan bertele-tele, bahasanya tidak berselera, dan uraiannya kurang bijak.
Melansir dari buku Parents and Children, Charlotte Mason menjelaskan, "Pendidikan adalah kehidupan dan kehidupan jiwa terpelihara oleh asupan gagasan-gagasan. Tugas orangtua adalah memelihara kehidupan jiwa anaknya dengan gagasan sebagaimana ia memelihara kehidupan jasmaninya dengan makanan."
Penting untukmu mencari buku Living Books untuk si kecil agar si kecil suka membaca dan dirinya dipenuhi gagasan yang bermutu. Ini tentu bisa berdampak pada tumbuh kembangnya!