Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membaca data (unsplash.com/Firmbee.com)
ilustrasi membaca data (unsplash.com/Firmbee.com)

Dilansir Britannica, distribusi frekuensi erat kaitannya dengan pengolahan data, statistik, dan grafik yang masuk dalam pengamatan atau penelitian. Yup, distribusi frekuensi memang digunakan sebagai alat atau metode yang dapat meringkas, menyimpulkan, dan membaca kumpulan data secara faktual.

Semua data, baik berupa angka, teks, dan sampel, dimasukkan sebagai bahan dasar bagi peneliti sebelum mengambil kesimpulan tertentu. Ini merupakan salah satu metode ilmiah yang banyak digunakan untuk mendapatkan kesimpulan yang cukup akurat. Nah, ada beberapa jenis distribusi frekuensi yang banyak digunakan.

Well, kamu bisa simak artikel ini kalau penasaran lebih dalam tentang distribusi frekuensi. Dibaca pelan-pelan, ya, biar gak bingung.

Macam distribusi frekuensi dan penjelasannya

ilustrasi memaparkan data di ruang rapat (unsplash.com/Kaleidico)

Dalam statistika dan pengolahan data, distribusi frekuensi dapat diartikan sebagai metode terstruktur yang diaplikasikan guna mendapatkan frekuensi data yang akan disimpulkan. Nah, frekuensi sendiri bisa diartikan sebagai jumlah pengulangan data yang ditampakkan melalui angka dari berbagai macam sampel.

Macam-macam distribusi frekuensi yang sering digunakan:

  1. Distribusi frekuensi biasa: distribusi frekuensi ini merupakan metode yang paling umum dalam penghitungan data di dunia statistika. Dengan kata lain, jenis ini akan menampakkan jumlah frekuensi dari setiap kelompok data yang ada dalam sebuah sampel.
  2. Distribusi frekuensi relatif: sistem tabel yang berisi nilai hasil bagi antara jumlah frekuensi dan pengamatan (observasi). Karena sistemnya merupakan pembagian antara frekuensi dengan total data yang ada, nilai yang didapatkan juga bersifat relatif dalam menggambarkan kesimpulan di sebuah interval.
  3. Distribusi frekuensi kumulatif: sesuai namanya, distribusi frekuensi ini didapatkan dari hasil penjumlahan frekuensi dalam sebuah tabel data. Secara umum, metode ini dibagi lagi menjadi dua, yakni kumulatif kurang dari (<) dan kumulatif lebih dari (>).

Rumus umum yang digunakan untuk penyusunan distribusi frekuensi adalah k = 1 + 3.3 log n dengan k adalah banyaknya kelas dan n merujuk pada banyaknya data. Sementara itu, untuk menentukan jangkauan data, bisa dilakukan dengan rumus R = data terbesar - data terkecil. Jika kedua rumus di atas sudah diatasi, akan ditemukan interval kelas atau i = k/R.

Itu tadi jenis dan pengertian dari distribusi frekuensi. Menguasai penghitungan distribusi frekuensi akan memudahkan kita dalam membuat kesimpulan dan pengurutan data penting di sebuah sampel pengamatan. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan baru buat kamu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎