IDN Times Xplore/E-Force_SMK Negeri 25 Jakarta
Bumi kita kini sedang dihadapi krisis lingkungan yang dapat mengancam keberadaan manusia dan keanekaragaman hayati, krisis ini berawal dari pola pikir dan perilaku individu. Banyak dari masyarakat tidak menyadari bahkan tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Masyarakat juga cenderung melihat alam sebagai sumber daya alam tak terbatas yang bisa diperbarui, bukan sebagai sitem kehidupan yang saling terhubung.
Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi permasalahan ini harus dimulai dengan mengubah pola pikir individu dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Dari judul “Mengubah Pola Pikir Individu Melalui Teknologi dan Edukasi untuk Kehidupan Berkelanjutan”, kita mengajak seluruh pembaca untuk mulai dari sekarang mengubah pola pikirnya melalui penggunaan teknologi yang bijak agar kedepannya sumber daya di Bumi tetap terjaga.
Teknologi memiliki peran yang aktif dan kuat dalam pembentukan pola pikir individu terutama dalam hal kesadaran lingkungan, seperti internet, aplikasi media sosial, dan platform digital lainnya menjadi sarana utama untuk menyebarkan informasi dan data secara cepat. Seperti yang disebutkan oleh Bangkabaratkap (2022), “Penggunaan teknologi informasi sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran individu terhadap sebuah isu lingkungan lewat media sosial.” Platform digital seperti Change.org telah digunakan untuk kolaborasi petisi dunia yang menggunakan teknologi untuk menciptakan perubahan. Berdasarkan data dari Change.org, lebih dari 500 juta orang telah bergabung untuk mendukung berbagai kampanye, termasuk yang berkaitan dengan lingkungan.
Sebagai bentuk tindakan nyata, kami melaksanakan program Adiwiyata dengan memanfaatkan teknologi digital sekolah dan menggunakan media sosial sebagai sarana informasi dan edukasi. Dengan konsep mendokumentasikan kegiatan yang dilaksanakan kemudian mempublikasikannya ke media sosial sebagai bentuk edukasi terhadap Masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar demi menjaga keberlangsungan hidup. Di sini kita sudah menjadikan media sosial sebagai sarana edukasi dalam melestarikan lingkungan sekitar.
Berkat informasi dan edukasi, masyarakat mulai membuka pola pikir mereka. Ketika pola pikir individu telah memahami isu lingkungan, perubahan dampaknya akan terlihat langsung di Masyarakat. Individu yang sudah mulai sadar tidak akan bertindak sendiri melainkan mengajak sesama untuk menciptakan aksi yang kuat. Perubahan ini membuat masyarakat peduli dan lebih berani untuk mengangkat isu dari permasalahan lingkungan dan membuat sebuah komitmen untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih baik. Seperti contoh, sekarang ini banyak masyarakat yang memilih tidak lagi menggunakan kemasan atau pun produk yang berbahan plastik sekali pakai. Dampak dari perubahan kecil ini bukan hanya mengurangi sampah Non-organik tetapi juga meminimalisir penumpukan sampah. Serta karna kebiasaan baru tersebut juga mendorong Perusahaan produk untuk mengubah kemasan mereka menjadi kemasan yang ramah lingkungan. Tentu saja, ini menjadi sebuah Langkah awal baru dalam upaya hidup berkelanjutan dan penggunaan teknologi dengan seimbang.
Oleh: Keysha Putri Zakiah