IDN Times Xplore/Three Aksara Rupa_Madrasah Aliyah Negeri 3 Bogor
Mulai dari yang pertama, masih banyak siswa yang menganggap tidak mematikan lampu pada siang hari dan mencabut charger dari stopkontak itu adalah hal yang sepele. Padahal itu sangat berpengaruh terhadap lingkungan. Seperti yang kita tahu, sumber energi listrik terbesar yang ada di dunia berasal dari bahan bakar fosil diantaranya adalah batu bara, gas bumi dan minyak bumi, dimana bahan bakar tersebut dapat habis bila dipakai terus-menerus. Bukan hanya itu pemakaian bahan bakar fosil juga berdampak pada lingkungan yang sifatnya merusak, karena proses pembakaran inilah yang dapat merusak lingkungan, diantara dampak tersebut adalah pencemaran udara, pencemaran air dan tanah, perubahan iklim, bahkan merusak ekosistem.
Maka dari itu, dibutuhkan upaya penghematan energi, khususnya untuk anak sekolah, agar bisa menjadi kebiasaan yang baik untuk kedepannya. Lalu dari mana kesadaran penghematan energi itu muncul? Dari para guru yang bertugas untuk membimbing dan mengarahkan siswa agar memiliki kesadaran dalam menghemat energi, diantaranya ada empat kesadaran.
Yang pertama, rangsangan kesadaran tersebut bisa dipicu oleh kesadaran bahwa sumber energi yang selama ini dipakai adalah sumber energi yang terbatas, hal tersebut terjadi karena disebabkan oleh konsumsi energi berlebih.
Yang kedua, memiliki rasa khawatir terhadap dampak pemakaian energi, seperti seseorang yang sering membaca artikel, bahwa menggunakan energi listrik dari bahan bakar fosil bisa merusak bumi, sehingga orang tersebut khawatir, lalu akhirnya mengurangi penggunaan energi.
Ketiga, pandangan atau pemahaman seseorang dalam penggunaan energi secara bijak untuk mendapatkan manfaat langsung untuk dirinya sendiri, seperti menghemat listrik bisa mengurangi tagihan listrik. Yang terakhir, memiliki rasa tanggung jawab untuk menghemat energi, artinya seseorang memiliki kewajiban untuk menghemat energi meskipun dalam tindakan kecil seperti mematikan lampu di siang hari atau mematikan alat elektronik yang tidak digunakan seperti pendingin ruangan dan mencabut charger dari stopkontak. Meskipun hanya tindakan kecil tapi itu merupakan salah satu upaya yang berkonstribusi untuk menjaga masa depan bumi.
Apa saja langkah yang bisa dilakukan untuk menghemat energi? Nah, berikut adalah beberapa perilaku yang dapat dilakukan siswa di sekolah dalam menghemat energi adalah mengurangi penggunaan energi, seperti mematikan lampu di siang hari, tidak menghubungkan charger dengan stop kontak jika tidak dipakai dan mematikan seluruh alat elektronik pada saat jam pulang sekolah, lalu menggunakan sumber energi alternatif atau peralatan ramah lingkungan seperti menggunakan teknologi terbarukan, contohnya seperti Panel Surya atau biogas untuk menghasilkan energi yang ramah lingkungan, dan melakukan perawatan alat elektronik seperti melakukan pemeriksaan, pembersihan, dan perbaikan secara rutin pada mesin, alat, atau perangkat yang membutuhkan energi listrik agar bisa terus berfungsi dengan baik, aman, dan awet.