IDN Time Xplore/DEXAMETHASON ASCLEPIUS_SMKF SEKESAL HANGTUAH SURABAYA
Perkembangan teknologi sangat pesat di era Revolusi Industri 4.0 yang kemudian membawa perubahan besar terhadap berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Namun, dibalik kemajuan tersebut, terdapat dampak negatif untuk bumi kita. Mulai dari peningkatan polusi, eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, hingga krisis lingkungan global. Hal inilah yang kemudian mendorong manusia untuk memiliki kesadaran global mengenai bagaimana cara menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dengan kelestarian lingkungan agar bumi tetap sehat.
Oleh karena itu, salah satu langkah utama yang wajib kita ambil untuk melestarikan kualitas bumi pertiwi ini dengan melakukan penghijauan. Apalagi dengan adanya teknologi yang pesat akan memunculkan produk-produk berkualitas agar lebih efisien dalam pengalokasiannya. Nah, penghijauan ini dapat kita lakukan dengan ECO-GREEN. Sebab di era 4.0, gerakan GO GREEN/ECO-GREEN tidak hanya dilakukan secara manual, tetapi juga memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Dengan demikian, Go Green di era Revolusi Industri 4.0 bukanlah gerakan yang terpisah dari perkembangan teknologi, melainkan suatu bentuk kolaborasi antara kecanggihan inovasi dengan kesadaran ekologis. Perpaduan antara teknologi cerdas dan kepedulian lingkungan adalah kunci menuju masa depan yang berkelanjutan, sehat, dan harmonis bagi seluruh makhluk hidup di muka bumi ini. Bahkan pendidikan juga memainkan peran penting dalam menginternalisasi semangat Go Green dan mulai mencoba Eco-Tech kepada generasi muda. Mulai dari sosialisasi penghijauan hingga aksi dalam proyek pembelajar yang menyenangkan dan meningkatkan kreativitas pelajar melalui play based learning.
Eco-Tech merupakan istilah yang merujuk pada teknologi yang dirancang untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, sambil tetap mendukung kebutuhan manusia dan pertumbuhan ekonomi. Dengan tujuan utama, meliputi :
o Mengurangi emisi karbon dan limbah
o Menghemat sumber daya alam (air, energi, dan bahan baku)
o Melindungi ekosistem
o Mendukung pembangunan berkelanjutan
o Meningkatkan efisiensi energi dan produksi
Oleh karena itu, kita mengajak masyarakat untuk terus menjaga bumi tetap sehat melalui hal-hal kecil terlebih dahulu. Dari sinilah peran influencer maupun aktris sangat berpengaruh untuk menggiring masyarakat hidup lebih sehat, efisien, dan hemat. Dengan platform digital untuk media mengedukasi, menginspirasi, dan mengajak masyarakat menerapkan teknologi ramah lingkungan, seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah pintar, dan inovasi pertanian hijau. sehingga kesadaran dan partisipasi publik dalam menjaga kelestarian bumi dapat meningkat secara signifikan.
Selain itu, dapat juga dilakukan dengan proyek menanam 1.000 bibit pohon dalam sehari. Sebab dengan hal ini, selain dapat meningkatkan kebugaran tubuh juga dapat meningkatkan produksi oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Bahkan dapat pula meminimalisir kejadian tidak terduga, seperti bencana alam banjir yang sebagian besar airnya dapat diserap oleh tumbuhan. Dengan banyaknya pohon yang ditanam juga dapat meningkatkan hasil produksi bahan pangan manusia dan hewan sehingga tercukupi.
Tidak hanya dengan penanaman 1.000 bibit pohon dalam sehari. Penghijauan dapat kita lakukan juga dengan mengurangi penggunaan handphone/gadget. Sebab gadget memiliki hubungan yang sangat erat dalam produksi karbon. Meskipun jumlah karbon yang dihasilakn relatif kecil dibandingkan aktivitas lain dalam sehari. Namun, angka pastinya sangat bergantung pada jenis penggunaan dan durasi penggunaan gadget.
Penggunaan gadget membutuhkan listrik untuk beroperasi dan mengisi daya. Jika listrik tersebut berasal dari pembangkit berbahan bakar fosil, maka penggunaannya turut menambah emisi karbon. Dalam proses produksinya pun gadget membutuhkan bahan tambang seperti logam dan plastik yang proses penambangannya, pengolahannya, dan perakitannya menggunakan energi besar, sering kali dari sumber fosil, sehingga menghasilkan emisi karbon.