Esai oleh Safana Lubna Aqila
Kondisi lingkungan kelas terutama di tingkat sekolah menengah seringnya tidak terjaga dengan baik, membuat ruangan tidak nyaman sehingga menjadi malas untuk sekolah. Hasilnya ketika ketidakpedulian sudah terjadi akan terus tumbuh secara negatif, dan dampaknya bisa menimbulkan penyakit, mengundang hewan yang berbahaya bagi kesehatan. Dalam menghadapi persoalan ini, tim Fotlab Studio selaku eco warrior menggerakan “Green Class Movement.”
Melalui tema “Green Class Movement”, muncul ajakan kepada semua civitas akademika untuk terlibat aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Solusi tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara lama. Diperlukan pendekatan baru yang berbasis pada penguatan sumber daya manusia, terutama melalui pendidikan, kesehatan, dan akses teknologi.
Pendidikan berkualitas dan menyeluruh serta mendalam, misal dari guru yang memberikan keteladanan memungut sampah dan menaruhnya di tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampahnya, supaya banyak siswa yang mengikuti. Karena kebaikan sejatinya akan menyebar dengan hasil yang positif. Atau ketika pembelajaran dimulai guru akan mengajak bersama-sama untuk mencari sampah di sekitar ruangan untuk dibersihkan terlebih dahulu. Atau dengan kegiatan mingguan, seperti pemilihan kelas terbersih, atau mensukseskan kegiatan dari pemerintah misalnya P5 yang mengelola limbah atau dimensi profil lulusan, dan juga 5 Waluya yang dianjurkan provinsi Jawa Barat dari palsafah Sunda yaitu cageur, bageur, beneur, pinteur, dan singer. Semua anjuran baik itu kita dalami dan rasakan untuk menggerakan hati semua orang. Apalagi kalau ditambah dengan diadakannya lomba Green Class Movement, makin banyak kegiatan berhadiah, makin semangat semua siswa berkolaborasi dalam kelasnya untuk berprestasi.
Menanam pohon juga penting untuk keasrian, dan kesehatan lingkungan kelas. Tanaman memberikan kesejukan dan oksigen yang dibutuhkan manusia, apalagi ada beragam tanaman yang mempunyai manfaat banyak dari mulai menjadi hiasan sehingga menjadi dekorasi yang cantik dan enak dipandang, herbal, sampai dipercaya mengusir binatang yang membahayakan.
Dan yang terakhir dari gerakan ini adalah teknologi, salah satunya mading ini dengan disebar, ke banyak pembaca secara online. Sebelumnya, kita juga bisa mencari jenis tanaman yang pas dan cocok untuk dalam ruangan kelas, dan yang di luar atau di teras. Satu siswa tidak hanya membawa satu tanaman ke sekolah, tapi juga bisa menjelaskan jenis dan manfaat dari pohon yang dia pilih.
Di samping itu, Green Class Movement harus disosialisasikan oleh Kepala Sekolah dan semua guru, terutama wali kelas, dan mungkin nanti ada versi cetak madingnya yang dibagikan ke tiap kelas untuk dibaca, minimal satu kelas satu mading cetak.
Kesamaan tujuan, dan rasa memiliki kebersamaan untuk peduli tanpa melihat perbedaan gender, maupun lainnya. Kita semua mengajak dan diajak tidak hanya sebagai penikmat kenyamanan dan keasrian saja, tapi menjadi pejuang yang menciptakan kebersihan dan kenyamanan serta keasrian ligkungan kelas. Dari ruang kelas, menyebar ke semua ruangan sekolah, sehingga seluruh sekolah menjadi green movement.