IDN Times Xplore/Gandewa Durga_SMAN 1 Klaten
Indonesia adalah salah satu negara penghasil limbah baik anorganik maupun organik terbesar di dunia. Persoalan sampah menjadi krusial karena dapat mempengaruhi berbagai elemen masyarakat mulai dari bahaya pencemaran dan berbagai dampak yang semakin menggerus kenyamanan masyarakat. Pengetahuan dalam pengelolaan limbah juga masih tergolong minim sehingga perlu aksi nyata untuk meningkatkan wawasan sumber daya manusia dalam mengolah limbah tersebut.
Melalui gerakan "Rubah dunia lewat langkah olah limbah", menjadi wadah dalam menciptakan lingkungan yang sehat nyaman sekaligus menjaga bumi dalam satu langkah nyata. Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) atau bisa dikenal dengan zero waste menjadi tongkat estafet keberlanjutan dalam menyelamatkan bumi. Langkah ini bukan hanya berfokus pada pengelolaan sampah namun juga pemanfaatan nya menjadi beragam produk, serta membuka mata masyarakat akan pentingnya menjaga bumi lewat langkah nyata pengolahan limbah. Dengan adanya pengaplikasian konsep dasar 3R, akan menjadi terobosan baru pengendalian limbah.
Dengan pemanfaatan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dapat menekan jumlah limbah yang tersebar di lingkungan sekitar. Konsep ini juga dapat diimplementasikan baik ke limbah organik maupun anorganik. Prinsip 3R, yang mencakup Reduce, Reuse, Recycle memiliki peran penting bagi keseimbangan lingkungan. Dua contoh nyata penerapan 3R adalah pembuatan ecoenzyme dari limbah organik serta pengolahan limbah anorganik berupa kerajinan tangan yang bernilai jual tinggi.
Reduce, atau mengurangi limbah, adalah prinsip pertama dari prinsip 3R. Salah satu bentuknya adalah meminimalisir penggunaan barang yang berpotensi menjadi limbah di suatu hari mendatang. Contoh nyata dari prinsip Reduce adalah pembuatan eco-enzyme yang pada dasarnya dibuat dengan bahan baku limbah organik seperti kulit buah, dan sayuran yang difermentasi dengan larutan gula jawa. Eco-enzyme diubah dari sampah organik biasa dengan meningkatkan nilai guna, diantaranya untuk cairan pembersih dan pupuk alami. Olahan eco-enzyme menjadi produk inovatif untuk mengurangi sampah organik.
Reuse, atau yang sering dikenal sebagai penggunaan kembali merupakan salah satu dari prinsip 3R. Dengan menggunakan sampah yang masih bernilai pakai untuk mengurangi limbah. Tetap dengan topik serupa eco-enzyme juga menerapkan prinsip Reuse, yaitu dengan menggunakan limbah organik baik dari buah maupun sayuran yang kemudian dijadikan cairan fermentasi.
Recycle, merupakan pengolahan kembali sisa sampah organik maupun anorganik. Pada topik ini pengolahan limbah dapat dilakukan dengan diversifikasi limbah yang tadinya dianggap tidak berguna menjadi beragam produk salah satunya menjadi produk kerajinan. Produk tersebut dapat menjadi implementasi dari pengolahan limbah anorganik. Produk tersebut nantinya dapat menjadi solusi dalam mengurangi limbah anorganik yang melimpah di lingkungan sekitar kita. Tindakan ini dapat meminimalisir jumlah sampah yang kian menumpuk di masyarakat.
Penggunaan teknologi serta beragam kegiatan pendidikan maupun sosialisasi menambah minat khalayak dalam pengolahan limbah. Pada gerakan ini kita dapat menyuarakan isu global melalui teknologi dan memperluas wawasan masyarakat tentang pengolahan limbah. Mengetahui bahwa limbah merupakan salah satu masalah yang krusial terjadi dalam lingkup masyarakat.