IDN Times Xplore/Inkspire_SMAIT-TQ Ma’had Ihya Assunnah
Langkah Kecil Sang Pejuang Bumi untuk Masa Depan yang Lebih Hijau
”Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami ancaman terhadap perubahan iklim. Banjir, kekeringan panjang, tanah longsor, kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia berkaitan dengan terjadinya perubahan iklim di dunia”. Hal tersebut diutarakan Dirjen SDA, Iwan Nursyirwan pada acara Konferensi Perubahan Iklim (UN Climate Change Conference 2007) di Nusa Dua, Bali.
Kerusakan lingkungan bukan lagi isu bagi masa depan kita tapi ini adalah krisis dan permasalahan yang sedang kita hadapi hari ini. Perubahan iklim yang ekstrem, pencemaran air dan udara, deforestasi, sampai krisis sampah plastik telah memberi dampak langsung pada kehidupan manusia. Bahkan, di Indonesia sendiri, bencana seperti banjir, kekeringan dan kebakarang hutan yang semakin sering terjadi.
Namun di balik tantangan besar ini, munculah haparan dari tempat yang mungkin tak terduga, dari langkah-langkah kecil yang dilakukan oleh individu, terutama generasi muda. Dengan judul “Langkah Kecil dari Sang Pejuang Bumi untuk Masa Depan yang Lebih Hijau” menggambarkan semangat ini. Bahwa jika kita ingin menyelamatkan bumi, kita tak harus menungu jadi besar. Justru dari langkah-langkah kecil kita dan langkah sederhana kita, yang dilakukan secara berkelanjutan dan menginspirasi yang akan membuat dunia sekitar kita berubah.
Jika bukan kita yang mengawali langkah baik ini lantas siapa?, melangkahlah dengan percaya tanpa ragu bumi kita butuh pertolongan kita, lewat kesadaran dan aksi yang nyata kita bangun gaya hidup yang berkelanjutan.
Terdapat banyak barang kebutuhan sehari-hari terutama kelompok Fast Moving Consumer Goods (FMCG) seperti sabun mandi, sabun cuci, shampo, cairan pembersih rumah, sampai skincare dan make up, yang biasanya perlu Anda beli secara rutin. Pada umumnya, barang-barang tersebut dijual dalam kemasan plastik yang akan sulit terurai, bahkan sampai ribuan tahun ke depan. Hal ini akan memberikan dampak buruk bagi gaya hidup berkelanjutan.
Dengan cara menanamkan kepedulian sejak dini, generasi muda bukan hanya akan jadi saksi perubahan iklim, tapi juga motor penggerak solusi. Karena bumi kita ini bukan hanya warisan dari nenek moyang kita, tapi juga titipan untuk generasi mendatang.
Dan itu dia, di situlah letak kekuatannya. Menerapkan slow fashion yaitu berperilaku konsumen fashion yang lebih ramah lingkungan atau membeli apa yang kita butuhkan, membawa botol minum sendiri, menanam pohon di halaman rumah, aktif dan ikut komunitas lingkungan sampai menjadi konten kreator kampanye lingkungan. Agar kita dapat lebih luas memberikan perubahan, ini adalah bentuk tindakan nyata yang kita semua bisa berikan, terlihat sederhana tapi efeknya luar biasa, jika ini dilakukan secara kolektif dan konsisten.
Konsep Eco Warior Menjadi simbol dan alrm penting dari gerakan ini. Mereka bukan hanya aktivis pejuang lingkungan, tapi bisa siapa aja yang menjadi jadi bagian ini termasuk siswa-siswa Indonesia yang mulai peduli dan berani mengambil sikap, anak anak yang sedari kecil sudah diajarkan pentingnnya menjaga lingkungan sekitar juga bisa jadi salah satu kekuatan besar bagi bumi kita. Gerakan sederhana seperti “Bye Bye Plastic Bags”, “Pandawara Group”, higga komunitas pecinta lingkungan di sekolah-sekolah menunjukan bahwa langkah kecil bisa menjadi gerakan besar yang mengugah banyak orang.
Di sinilah semangat pejuang bumi, penjaga masa depan mulai terasa nyata. Sebuah kesadaran bahwa kita tidak bisa lagi menunggu, dan diam. Perubahan besar selalu dimulai dari langkah pertama dan jika langkah kecil itu diambil dan berasal dari tekad dan konsistensi, maka masa depan hijau bukanlah mimpi, tetapi tujuan yang bisa kita capai bersama.