Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney
IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney

Halo, anak Bumi ! Kami dari TeamVianney dari SMA Vianney dengan penuh semangat dan dedikasi

mempersembahkan sebuah karya mading tentang isu lingkungan, dan penyebab isu-isu lingkungan

secara data, memaparkan secara objektif, untuk membuktikan bahwa kita harus memulai langkah

sekarang demi masa depan.

Tim redaksi kami terdiri dari:

Guru pendamping: Mr, Tadeus Julianus Lahagu

Penulis: Kelvin Ng

Desainer visual: Randy Sulistio, Catherine Kurniawan, Janetta Emilie Husein, Carles Imanuel

Fotografer: Randy Sulistio.

Esai: latar belakang

IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney

Halo teman-teman, kami team literat Vianney turut prihatin dengan kondisi bumi yang kian lama, semakin memburuk akibat perbuatan manusia. Kondisi bumi mulai berubah secara bertahap. Kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi, pemanasan global meningkat, lapisan Ozon menipis, pencemaran lingkungan. Kondisi ini mempengaruhi lingkungan dan ekosistem yang berjalan di dalamnya.

Melalui tema “Muda Beraksi! Selamatkan Bumi lewat Edukasi dan Teknologi”, membuka mata kita.

terhadap isu lingkungan yang perlu segera diatasi. Kita memulai kontribusi demi lingkungan yang lebih baik dan lebih sehat.

Pada bulan Agustus, kondisi di area Jakarta dan beberapa daerah mengalami hujan selama berhari-hari. Namun seharusnya, pada jangka bulan April hingga Oktober Indonesia masih dalammusim kemarau. Hal ini menandakan terdapat perubahan iklim.

IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney

Berdasarkan teori Sir Gilbert Walker, ”Sirkulasi Walker” yang menjelaskan tekanan atmosfer di Samudera Pasifik, mempengaruhi pola angin dan curah hujan di wilayah yang terdampak monsun. Pada bulan April hingga Oktober, Angin Monsun membawa udara kering yang dibawa dari dataran Australia. Namun karena pemanasan global, peningkatan suhu air laut juga dapat menyebabkan peningkatan intensitas anomali fenomena “El Nino”. Menurut laporan tahunan dari Pusat Informasi Lingkungan Nasional NOAA, tahun 2024 merupakan tahun terhangat sejak pencatatan global dimulai pada tahun 1850.

IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney

Manusia bertanggung jawab atas terjadinya pemanasan global. Berdasarkan kutipan yang dilansir dari artikel theguardian.com, 90-100% para pakar ilmu lingkungan setuju manusia bersalah atas pemanasan global. Berikut adalah data penelitian kontribusi manusia tahun 2011 oleh Foster dan Ramstrof dan survei dari para peneliti iklim dan lingkungan tahun 2009

IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney

Lantas apa saja kegiatan yang menyebabkan Manusia berkontribusi begitu besar terhadap pemanasan global ?

IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney

Produksi Sampah berkontribusi sebesar 15% dalam pemanasan global dilansir dari website resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Mengingat Indonesia merupakan salah satu produsen sampah terbesar dunia hal ini berarti masyarakat Indonesia merupakan pelaku terbanyak dalam produksi sampah yang secara tidak langsung berkontribusi dalam peningkatan pemanasan global.

Berdasarkan data di atas, Indonesia menghasilkan sebesar 65,2 juta ton sampah. Bila kita hitung Σ sampah Indonesia per Σ sampah dunia dikalikan 100% maka sampah Indonesia sekitar 3,24% dari Σ sampah dunia. Peringkat 5 dunia, menunjukkan besarnya pengaruh sampah dari Indonesia. Sampah melepaskan gas CH4 dan CO2 ketika bahan organik terurai di TPA. Dan gas CH4 dan CO2 adalah gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama efek rumah kaca sehingga terjadi pemanasan global.

IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney

Berdasarkan data di bawah, karbon dioksida (CO2) mendominasi gas rumah kaca dengan persentase sebesar 80 % dan metana sebesar 20 %. Keduanya merupakan penyumbang gas rumah kaca terbesar.

IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney

Selain sampah, menurut data dari ICOX Group, energi merupakan salah satu penyumbang gas rumah kaca yang paling besar dengan persentase 76%, sedangkan agrikultur 12%, industri 5,9%, limbah 3,3%, dan penggunaan lahan 2,8%.

Energi juga menjadi salah satu permasalahan dalam pemanasan global. Terutama energi fosil yang menghasilkan gas rumah kaca seperti CO2 , NOx, SO2 , dan CH₄. Akibat dari energi tidak ramah lingkungan, menghasilkan dampak yang tidak hanya berpengaruh pada lingkungan tetapi juga akan berdampak kepada manusia itu sendiri.

IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney

Menurut jurnal Earth.Org, sekitar 82% dari total energi yang digunakan pada tahun 2023 merupakan energi yang tidak terbarukan dalam laporan Energy Institute. Sedangkan pada tahun yang sama, menurut laporan World Meteorological Organization (WMO), konsentrasi rata-rata CO2mencapai 420 ppm (bagian per juta), CH4mencapai 1.934 ppb (bagian per miliar), N2O mencapai 336,9 ppb.

IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney

Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca semakin sulit dicegah akibat aktivitas deforestasi. Berdasarkan data yang diambil dari World Resources Institute, pada tahun 2022 dunia kehilangan sekitar 4,12 juta hektar secara total, 3,51 juta hektar non-kebakaran dan 0,59 juta hektar kebakaran secara terpisah. Setiap tumbuhan memiliki daya penyerapan CO2 yang berbeda-beda. Menurut jurnal dari UGM, 1 tanaman lidah mertua dengan 3-4 helai daun dengan luas sekitar 225-270 cm² dapat menyerap konsentrasi rata rata CO2 sebesar 795-867 ppm.

IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney

Tumbuhan memiliki proses fotosintesis untuk bertahan hidup, proses ini secara langsung berkontribusi besar dalam mencegah peningkatan gas rumah kaca. Fotosintesis memiliki reaksi terang yaitu, menyerap air menggunakan akarnya, dan menyerap cahaya melalui stomata. Energi cahaya memecah molekul air sehingga menghasilkan O2 untuk dilepaskan, proton dan elektron untuk menghasilkan ATP dan NADPH. Molekul ATP dan NADPH berfungsi untuk mereduksi CO2 yang ditarik oleh stomata bersamaan dengan cahaya yang diserap menjadi glukosa.

Esai: kesimpulan

IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney

Berdasarkan data data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemanasan global, sebagian besar disebabkan oleh aktivitas dan kegiatan manusia. Kegiatan tersebut diantaranya: membuang sampah sembarangan, pembakaran energi fosil yang menghasilkan CO2, NOx, SO2, dan deforestasi. Kegiatan tersebut menyebabkan lingkungan rusak, meningkatnya pemanasan global hingga pencemaran udara. Oleh karena itu, sebagai generasi muda, kita harus mau bergerak dan bekerja sama dalam mengatasi permasalahan ini melalui edukasi dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan. Kita juga dapat mengajarkan dan menerapkan tindakan membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon, dan menggunakan energi hijau atau terbarukan, kepada masyarakat agar mereka dapat mengerti alasan mengapa bumi perlu dijaga dan dilestarikan. Mari kita mulai bergerak sekarang juga, karena masa depan bumi ada di tangan kita semua.

Infografik pertamina

IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney

Infografik ini menjelaskan tentang program transisi energi yang dilakukan oleh Pertamina dari energi fosil menuju green energy. Beberapa langkah nyata sedang dilakukan, seperti pengembangan PLTS, bioavtur, geothermal, dan stasiun pengisian kendaraan listrik. Semua langkah ini dilakukan untuk mencapai mencapai Net Zero Emission pada 2060.

Foto bercerita

IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney

TeamVianney, merumuskan mading ini dalam diskusi panjang, untuk membahas materi secara dalam dan tepat. Dari mencari berbagai data, dan mencocokkannya satu sama lain. Membagi tugas ke setiap anggota sehingga pekerjaan berjalan lebih efektif dan produktif.

Penutup

Sekian, materi yang kami paparkan dalam mading ini, kami berharap informasi yang kami berikan kerap nantinya akan berpengaruh positif terhadap lingkungan tempat kita tinggal yakni bumi. Mohon maaf bila informasi yang kami terterakan tidak akurat atau terdapat disinformasi. Terima kasih telah memberikan kesempatan dalam partisipasi Event Mading IDN Explore ini

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team