Tim Bianglala_SMAN 1 Binjai
“Untuk apa terlalu peduli pada lingkungan, memangnya bisa bikin aku kaya?”
Kalimat itu akan muncul di generasi selanjutnya jika kita tidak menanamkan pemahaman betapa krusialnya menjaga lingkungan sejak saat ini. Selain itu, kita juga harus memahami bahwa di masa ini masalah lingkungan tumbuh seiring dengan perkembangan manusia. Hal ini didukung dengan banyaknya dampak negatif industrialisasi, seperti deforestasi untuk pembangunan industri dan eksploitasi lahan untuk pertambangan yang semakin nyata dirasakan. Hal ini sendiri telah dibuktikan dengan adanya kasus pencabutan perizinan penambangan bijih nikel di Raja Ampat yang dilakukan karena potensi kerusakan parah pada ekosistem sekitar. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Greenpeace yaitu, aktivitas pertambangan nikel berisiko menyebabkan kerusakan yang tidak dapat dipulihkan pada terumbu karang dan habitat daratan melalui deforestasi, sedimentasi, dan polusi. Terjadinya peristiwa ini menunjukkan bahwa masih banyak bagian dari bangsa ini yang menganggap remeh terkait kondisi lingkungan, hingga perizinan terkait pertambangan dapat diberikan dengan mudah tanpa melakukan peninjauan dan pengawasan mendalam.
Menyikapi peristiwa ini, langkah awal yang harus dilakukan adalah membangun generasi hijau, yaitu sebuah generasi cerdas dan peduli dengan lingkungan serta mampu memanfaatkan dan mengembangkan kekayaan alam secara bijak. Langkah ini merupakan bentuk dari pelaksanaan misi utama untuk mendukung dan mewujudkan keberlanjutan hidup bangsa di masa depan sebagai visi bangsa.
Namun untuk menciptakan generasi hijau, diperlukan gerakan awal berupa kesadaran untuk lebih peduli terhadap lingkungan serta menyebarkan pengetahuan tentang pentingnya lingkungan kepada generasi saat ini. Tetapi untuk meningkatkan peluang keberhasilan, diperlukan peran aktif dan kerja sama antara lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemerintah, karena ketiganya memegang peranan yang krusial di tengah masyarakat. Selain itu, ketiganya juga memiliki peran yang saling berkesinambungan. Oleh karena itu terciptanya visi dan tindakan yang selaras menjadi kunci terbentuknya bangsa yang berkelanjutan.
Tindakan ini dapat dimulai dari elemen penting dalam masyarakat, yaitu lembaga pendidikan. Hal ini dikarenakan sekolah merupakan tempat fundamental dalam membentuk generasi peduli lingkungan dan ekosistem demi terwujudnya bangsa berkelanjutan. Melalui pendidikan akademis dan pembinaan karakter, sekolah dapat menumbuhkan kesadaran moral serta rasa tanggung jawab terhadap kelestarian alam. Oleh karena itu, sistem pendidikan perlu dirancang untuk mendukung gerakan hijau, agar lahir generasi yang berwawasan dan berkomitmen menjaga lingkungan.
Di samping itu, menciptakan generasi hijau di masa ini tentu memiliki tantangan yang luar biasa, terutama karena banyak anak muda yang terlena oleh kemajuan teknologi sehingga mengabaikan aspek penting lain dalam hidup, termasuk kelestarian lingkungan. Namun tantangan ini dapat diatasi melalui gerakan aktif dari masyarakat. Aksi nyata dari melestarikan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari akan menumbuhkan budaya menjaga lingkungan dalam kehidupan masyarakat. Langkah ini bisa dimulai dengan hal yang sangat sederhana seperti memilah dan mengolah sampah, tidak membakar sampah, menggunakan produk ramah lingkungan, hingga berpartisipasi dalam program penghijauan dan kampanye lingkungan dapat menjadi awal perubahan. Dengan adanya gerakan aktif dari masyarakat akan membentuk kebiasaan teladan yang dapat menginspirasi generasi muda saat ini untuk peduli dan sayang dengan alam.
Namun setiap aksi dari sekolah maupun masyarakat tidak dapat berjalan secara optimal tanpa dukungan dari pemerintah. Keberadaan pemerintah dapat menjadi kunci untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Peran aktif dari pemerintah sangatlah penting karena dapat mendorong pembentukan regulasi yang tegas terkait perusak lingkungan. Selain itu, penyediaan fasilitas pendukung seperti sarana pengelolaan sampah, program penghijauan, dan infrastruktur ramah lingkungan akan memudahkan masyarakat dan sekolah untuk menerapkan aksi nyata. Pembentukan pendidikan lingkungan dalam kurikulum nasional sejak dini, disertai pelatihan bagi pendidik, juga penting untuk membangun kesadaran generasi muda secara berkelanjutan. Dukungan ini semakin kuat jika diiringi dengan kampanye nasional, insentif, serta pengawasan dan evaluasi yang berkelanjutan. Melalui gerakan ini pemerintah dapat bersinergi dengan lembaga pendidikan dan masyarakat sehingga dapat melahirkan generasi yang sadar, peduli, dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.