[Mading] Switch On The Green Within

Pada era sekarang, perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang bertambah pesat di daerah perkotaan mengakibatkan daerah pemukiman semakin luas dan padat, serta perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap banyaknya sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbunan sampah juga memerlukan pengelolaan yang baik dan benar. Pengelolaan sampah yang tidak menggunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan.

Penanganan sampah yang selama ini dilakukan belum sampai pada tahap memikirkan proses daur ulang atau menggunakan ulang sampah, tetapi penanganan sampah dilakukan hanya mengangkutnya dari tempat sampah di permukiman kota dan membuangnya ke tempat pembuangan sampah akhir. Cara seperti ini kurang bisa mengatasi masalah sampah karena masih dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan berhubungan erat dengan sampah karena sampah merupakan sumber pencemaran. Permasalahan sampah timbul karena tidak seimbangnya produksi sampah dengan pengolahannya dan semakin menurunnya daya dukung alam sebagai tempat pembuangan sampah. Di satu pihak, jumlah sampah terus bertambah dengan laju yang cukup cepat, sedangkan di lain pihak kemampuan pengolahan sampah masih belum memadai.

Pemerintah dapat mengatasi permasalahan sampah dengan bantuan masyarakat. Masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam proses pengolahan sampah. Tetapi sampai saat ini, tingkat partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah sampah masih kurang. Untuk itu, diperlukan suatu alternatif dalam mengurangi produksi sampah sehingga dampak berbahaya yang ditimbulkan oleh sampah dapat dikurangi. Salah satu alternatif tersebut adalah dengan adanya kegiatan pengelolaan persampahan secara terpadu berbasis masyarakat.

Berdasarkan teks di atas, bisa disimpulkan bahwa jumlah sampah di kota terus meningkat karena pertumbuhan penduduk yang cepat, pola konsumsi yang berubah, dan gaya hidup masyarakat. Selama ini, pengelolaan sampah masih dilakukan dengan cara lama, yaitu hanya mengangkutnya dari rumah atau permukiman ke tempat pembuangan akhir, tanpa memikirkan proses daur ulang atau pemanfaatan kembali. Cara ini belum bisa mengatasi masalah sampah dan malah berisiko menimbulkan pencemaran lingkungan serta masalah kesehatan. Sementara itu, kemampuan untuk mengolah sampah belum sebanding dengan jumlah sampah yang dihasilkan. Karena itu, diperlukan cara pengelolaan sampah yang lebih baik, ramah lingkungan, dan melibatkan masyarakat secara aktif. Salah satu solusinya adalah pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat, yang dapat membantu mengurangi jumlah sampah dan dampak buruknya bagi lingkungan maupun kesehatan.

Infografik "Kelola Sampah Hari Ini,Selamat Bumi Esok Hari" mengajak masyarakat untuk lebih peduli dalam mengelola sampah yang di hasilkan setiap harinya.Dengan langkah sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai,membawa botol minum pribadi,menggunakan tas kain,hingga memilah sampah dari rumah,setiap individu dapat memberikan dampak nyata bagi lingkungan.

Pengelolaan sampah yang baik tidak hanya menjaga kesehatan kita,tetapi juga membantu mencegah pencemaran lingkungan,banjir,penyebab penyakit,hingga kerusakan laut.Melalu prinsip 3R (Reduce,Reuse,Recycle),sampah yang selama ini dianggap masalah justru bisa menjadi sumber daya baru yang bermanfaat.

Dengan kesadaran bersama,aksi kecil setiap orang mampu berkontribusi menjaga bumi tetap sehat dan layak huni, sekaligus kita mewariskan masa depan yang bersih dan berkelanjutan bagi generasi yang akan datang.

Infografik "Langkah Nyata Pertamina untuk Bumi yang Lebih Baik" menggambarkan komitmen Pertamina dalam menjaga lingkungan sekaligus mendorong transisi menuju energi bersih.

Berbagai langkah sudah dijalankan,mulai dari penggunaan energi bersih,pengembangan bahan bakar rendah emisi,pengelolaan limbah,hingga perlindungan ekosistem laut.Upaya yang dilakukan Pertamina ini ditunjukkan untuk menekan gas emisi gas rumah kaca,mengurangi ketergantungan pada energi fosil,dan serta menjaga kelestarian alam untuk generasi dimasa depan.

Hasilnya, Pertamina berhasil mencatat sejumlah capaian penting, seperti pengurangan 32,7 juta ton emisi CO₂e dan peningkatan skor ESG Rating, sekaligus menempatkan perusahaan di posisi teratas pada sub-industri Integrated Oil & Gas.

Melalui tiga fokus utama transisi energi bersih, inovasi teknologi, serta tanggung jawab sosial dan lingkungan - Pertamina menegaskan perannya dalam menghadirkan solusi berkelanjutan untuk bumi yang lebih baik.

Di balik setiap karya pasti ada proses yang tak terduga! Foto-foto ini adalah cerita di balik layar dari tim Seraphine MAN 3 Bogor. Dari diskusi seru bersama sama, menentukan ide-ide yang menarik, hingga saling membantu merekam konten. Semua momen ini adalah bagian dari perjuangan kami untuk membuat karya yang bukan hanya indah, tapi juga penuh makna.